SOLOPOS.COM - Ilustrasi taksi (Dok/JIBI/Solopos)

Transportasi Solo, pemesan layanan taksi secara online via aplikasi didominasi usia 17-25 tahun.

Solopos.com, SOLO — Pemesan layanan taksi secara online melalui aplikasi didominasi kaum muda usia 17-25 tahun.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Direktur CV Sekar Gelora, Meddy Sulistyanto, menyampaikan sejak kali pertama diluncurkan pada Juni 2016 lalu, saat ini sudah ada 1.038 warga yang mengunduh aplikasi G-Line. Jumlah ini terus bertambah dari waktu ke waktu.

Namun, hingga saat ini, pemesanan by phone masih memberi sumbangan paling tinggi. “Ada perbedaan karakteristik penumpang yang memesan secara online dengan by phone, yakni kebanyakan pemesanan online dilakukan pelanggan usia 17 tahun-25 tahun yang kebanyakan adalah mahasiswa,” ungkap Meddy kepada Solopos.com, Sabtu (12/11/2016).

Biasanya mahasiswa tersebut menggunakan secara beramai-ramai untuk mengantar ke tujuan di dalam kota. Dia mengakui ada juga orang berusia di atas 25 tahun yang memesan menggunakan aplikasi.

Namun, biasanya pelanggan ini berada di luar kota, seperti Sragen, Wonogiri, hingga Jogja. Pemesanan via aplikasi lebih mudah. Selain itu lebih aman karena sudah tertera nama dan foto sopir serta nomor kendaraan.

Meddy mengatakan penyempurnaan pemesanan dalam jaringan (daring) terus dilakukan. Agustus lalu, Gelora Taksi melakukan update dengan meluncurkan G-Line 2.0.0 atau generasi kedua yang dilengkapi fitur chatting message dan panggilan dengan sopir.

Menurut dia, ada beberapa pelanggan yang merasa nyaman bisa berhubungan langsung dengan driver. Selain itu, fitur ini juga mempermudah pelanggan memberi arahan lokasi penjemputan, terutama yang berada di gang kampung.

“Di aplikasi generasi kedua ini pelanggan bisa mengetahui tarif dari lokasi penjemputan hingga tempat tujuan. Penghitungan tarif ini menggunakan perkiraan dari Google Maps tapi pembayaran tetap berdasarkan argo yang tertera, kecuali untuk luar kota ada tarif khusus,” ujar dia.

Menurut dia, tarif yang ditunjukkan di aplikasi belum memperhitungkan macet dan lampu merah yang dilalui selama perjalanan. Meski begitu, dia mengatakan selisih biaya antara yang tertera di aplikasi dan argo tidak jauh berbeda, yakni sekitar 10%.

Dia menargetkan hingga akhir tahun aplikasi G-Line diunduh 1.500 pelanggan. Oleh karena itu, mulai bulan ini dilakukan promosi gencar dengan memanfaatkan armada taksi dan bekerja sama dengan hotel.

“Tahun depan ada penambahan fitur informasi mengenai lokasi wisata dan kuliner di Solo. Jadi ini seperti one stop service untuk wisatawan dalam menentukan lokasi tujuan sekaligus pemesanan taksi,” terang dia.

Manager Kosti Solo, Suyanto, mengatakan pada hari ketiga peluncuran aplikasi Kosti Solo sudah ada pelanggan yang mengunduh dan memesana secara online. Namun belum terlihat pola dan karakteristik pelanggan yang memesan menggunakan aplikasi mengingat baru diluncurkan pada Kamis (10/11/2016) lalu.

“Sepekan lagi baru bisa dillihat seperti apa pola dan karakteristik pelanggan. Selain itu, bisa dilihat juga berapa banyak pelanggan yang beralih dari pemesanan by phone menjadi online,” kata dia.

Sementara itu, perusahaan taksi di Solo yang juga telah meluncurkan aplikasi pemesanan online, yakni Mahkota Ratu Taksi. Aplikasinya diluncurkan pada 25 Oktober lalu.

Dalam informasi aplikasi tertera pemesanan daring ini telah diunduh sekitar 100 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya