SOLOPOS.COM - KA Prambanan Ekspress yang segera digantikan KRL Solo-Jogja (JIBI/Solopos/Dok)

Transportasi intermoda Solo, perusahaan BUMN segera bersinergi meningkatkan pariwisata Jateng-DIY.

Solopos.com, SOLO–Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan bersinergi meningkatkan pariwisata Jateng dan DIY dengan menghubungkan tiga wilayah strategis, yakni Solo, Jogja, dan Semarang menggunakan transportasi intermoda. Kereta api (KA) Prameks pun akan direbranding untuk mendukung program tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Corporate Communication Manager PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan transportasi intermoda ini akan melayani wisatawan yang ingin mengeksplore Jateng-DIY. Transportasi intermoda ini nantinya akan dioperasikan oleh Damri, Trans Jogja, dan Batik Solo Trans (BST) untuk menuju ke lokasi yang diinginkan.

Dia mengatakan wisatawan yang ingin berwisata ke candi-candi, di antaranya Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan Candi Ratu Boko bisa memanfaatkan Stasiun Maguwo, Jogja sebagai simpul menghubungkan ke candi-candi tersebut.

“PT KAI akan merebranding KA Prameks dengan menyolek satu rangkaian KA menggunakan motif batik. Ceremonial peluncuran transportasi intermoda ini akan dilakukan pada 27 April di Stasiun Maguwo,” ungkap Eko saat dihubungi Solopos.com, Jumat (15/4/2016).

Dia menjelaskan sinergi ini dilakukan karena melihat potensi pariwisata di dua provinsi ini sangat besar. Apalagi Solo dan Jogja terkenal dengan pariwisata heritage-nya. Ditambah rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengganti KA lokal Solo-Kutoarjo dari biasanya menggunakan KRD (kereta rel diesel) menjadi KRL (kereta rel listrik) akan semakin meningkatkan minat masyarakat memanfaatkan KA sebagai moda transportasi.

Eko mengatakan KRL ini memiliki keuntungan mampu mengangkut penumpang lebih banyak dengan mengintensifkan trafik. Perawatan pun lebih mudah dan operasional lebih efisien karena menggunakan energi listrik.

Dia mengungkapkan jalur menuju ke berbagai lokasi pariwisata ini sudah terhubung dan dilalui moda transportasi lain, seperti Damri dan bus rapid transit (BRT). Oleh karena itu, sinergi ini sifatnya adalah memaksimalkan potensi yang sudah ada selama ini.

Sementara itu, Ketua Association of the Indonsian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, mengatakan saat ini Jateng dan DIY merupakan single destination pariwisata. Hal ini menyusul ditandatanganinya kerja sama beberapa waktu lalu. Menurut dia, kemudahan akses atau transportasi merupakan kunci dalam peningkatan pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya