SOLOPOS.COM - Ojek online Blu-Jek (ilustrasi/Okezone)

Transportasi Solo, sejumlah pelaku transportasi publik mulai mengancam fisik para driver ojek online.

Solopos.com, SOLO–Manajemen ojek berbasis aplikasi online meminta driver mereka untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan tugas. Hal itu lantaran banyaknya driver ojek online yang mendapatkan intimidasi dan ancaman dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu driver ojek berbasis aplikasi online di Solo mengaku pernah mendapatkan teror oleh driver konvensional. Kala itu, pria berinisial NPK itu baru dalam perjalanan menuju Solo melewati jalan raya Jogja-Solo pada malam hari. Sesampainya di simpang Pakis, Klaten, dia nyaris diseruduk oleh taksi konvensional dari belakang saat berhenti di lampu merah.

Ekspedisi Mudik 2024

Semula, dia tidak begitu memperhatikan kalau dirinya sedang diincar. Dia baru sadar, saat sopir taksi konvensional tersebut sengaja menyalip dan memperlambat laju mobil di depan sepeda motornya.

“Sopir taksi itu sempat menempel sepeda motor saya dari depan. Saya juga mendapatkan makian dari sopir. Saya sebenarnya heran, padahal saya enggak memboncengkan penumpang, namun saat itu saya memang pakai jaket khusus driver ojek online,” katanya kepada Solopos.com, Kamis (14/7/2016).

Sadar bahwa nyawanya terancam, dia langsung berbelok menuju kantor aparat keamaan di kawasan tersebut. NPK sempat dikejar oleh mobil taksi tersebut. Namun sopir taksi tidak berani masuk ke kantor aparat keamanan.

“Taksi sempat masuk ke jalur lambat untuk mengejar saya. Tetapi dia tidak jadi masuk ke kantor aparat. Saya akhirnya meminta perlindungan aparat dan saya dijemput oleh manajemen pulang,” katanya.

Sementara, Direktur Get Jek, Arief Rahman, meminta agar driver-nya berhati-hati saat menjalankan tugas. Dia sadar belum semua pihak menerima keberadaan ojek online. “Selain itu, kami juga memberikan pesan kepada driver agar memperlakukan konsumen dengan sopan, di jalan harus tertib, dan tata krama harus dijaga,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (15/7/2016).

Dia mengaku jumlah masyarakat pengguna ojek online semakin meningkat. Masyarakat semakin mudah mendapatkan transportasi ojek yang cepat dan nyaman. Selain itu, keberadaan ojek online juga memberikan manfaat ekonomi bagi driver.

Selama ini driver Get Jek 30% di antaranya sebelumnya adalah pengangguran, sedangkan 70% sisanya sebagai pekerjaan sampingan. Dalam sehari, rata-rata driver mereka bisa mengantar hingga lima orang.

Sayangnya, hingga saat ini Pemkot Solo masih belum menerima keberadaan ojek online. “Saya ini sudah mengantongi semuanya dari surat izin usaha, TDP, dan HO semuanya ada. Tetapi saya juga heran kenapa masih ditolak. Get Jek juga merupakan aplikasi asli Solo, seharusnya mereka mendukung. Selama ini belum ada ajakan untuk duduk bersama dan kami siap jika diminta.  Dalam waktu dekat ini kami juga akan menemui sejumlah instansi terkait untuk membahas masalah ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya