SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><em>Pendapatan pengemudi berkurang setelah Uber diakusisi Grab.</em></p><p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>&mdash;Sejumlah eks pengemudi taksi<em> online</em> Uber di Solo dan sekitarnya mengaku pendapatan mereka turun setelah bergabung atau berganti menjadi pengemudi GrabCar. Mereka harus menghadapi lebih banyak pesaing untuk mendapatkan penumpang, yakni para pengemudi GrabCar lama.</p><p>Seorang eks pengemudi taksi <em>online </em>Uber di Solo, Vondra, mengatakan sebagian besar pengemudi Uber di Solo beralih menjadi pengemudi GrabCar setelah Uber diakuisisi oleh Grab. Hal itu bisa terjadi karena para eks pengemudi Uber bisa secara otomatis menjadi pengemudi GrabCar hanya dengan melakukan<em> login</em> di aplikasi Grab menggunakan e-mail dan <em>password </em>yang terdaftar di Uber. Setelah menjadi pengemudi GrabCar, pendapatannya menurun karena semakin sedikit order perjalanan yang masuk atau diterima.</p><p>&ldquo;Dampak akuisisi Uber oleh Grab terasa sekali. Dari segi <em>income</em>, lebih kecil saat saya menjadi pengemudi taksi online GrabCar. Kalau dulu saat masih pakai Uber, saya bisa tarik rata-rata 15 trip dalam sehari. Sekarang susah mencapai angka itu. Saya pakai Grab hanya bisa dapat tujuh order sampai delapan order sehari.&nbsp; Istilahnya untuk tutup poin itu sudah sulit,&rdquo; kata Vondra saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, Jumat (30/3/2018).</p><p>Vondra menceritakan para pengemudi Uber menerima pesan bahwa Uber dan Grab menyatukan kegiatan operasi pada Minggu (25/3/2018) lalu. Para pengemudi diimbau mendaftar sebagai mitra Grab jika ingin tetap melayani penumpang.</p><p>Dia menyebut tidak semua pengemudi Uber mendapatkan fasilitas migrasi otomatis oleh sistem Uber ke Grab, termasuk dirinya. Vondra menilai hal itu juga cukup merugikan para pengemudi yang hanya berstatus sebagai mitra. Bahkan pengemudi Uber yang bisa bermigrasi secara otomatis berhak mendapatkan fee deposit dari Grab hingga Rp500.000/orang.</p><p>&ldquo;Ada sebagian eks pengemudi Uber yang tidak mendapatkan fasilitas migrasi secara otomatis ke Grab. Kami yang mengalami hal demikian harus mendaftar terlebih dahulu agar bisa menggunakan apalikasi Grab Driver. Saya sendiri sudah menunggu hingga empat hari adanya SMS atau e-mail pemberitahuan bisa login Uber dengan email Uber. Tapi kok belum ada juga pesan yang masuk sehingga saya memutuskan untuk daftar secara mandiri,&rdquo; jelas Vondra.</p><p>Vondra menyampaikan sama seperti di daerah lain di Indonesia, layanan Uber di Soloraya dijadwalkan berhenti pada 8 April 2018 mendatang. Oleh sebab itu, dia gencar melakukan sosialisasi kepada para penumpang Uber untuk bisa beralih menggunakan layanan taksi <em>online </em>GrabCar.</p><p>Eks pengemudi Uber lainnya, Heavy Styana, sedih tatkala mendengar informasi Grab mengakuisisi Uber. Uber bisa dikatakan menjadi pionir layanan taksi<em> online </em>di Soloraya.</p><p>&ldquo;Uber beroperasi di Solo kali pertama pada 12 Mei 2017. Uber hadir menawarkan solusi transportasi yang nyaman, cepat, dan murah kepada masyarakat. Uber juga menjadi solusi bagi sebagaian masyarakat untuk memperoleh mata pencaharian. Namun mulai 8 April mendatang, Uber sudah tak bisa lagi digunakan. Sisa waktu ini akan kami gunakan untuk menyosialisasikan kepada para penumpang Uber,&rdquo; jelas Heavy.</p>

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya