SOLOPOS.COM - Angkutan feeder baru BST yang dilengkapi pintu hidrolik terparkir di halaman Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, Senin (20/11/2017) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Armada feeder baru BST sudah dilengkapi pintu hidrolik yang bisa dibuka dan ditutup secara otomatis pakai tombol di bawah setir.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 30 unit angkutan pengumpan (feeder) Batik Solo Trans (BST) baru milik Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggunakan pintu hidrolik yang bisa dibuka hanya dengan memencet tombol di bawah setir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah melewati tahap karoseri di Magelang, 30 feeder baru BST itu tiba di Solo pada Rabu (15/11/2017) lalu. Puluhan feeder tersebut diparkir di halaman Terminal Tipe A Tirtonadi.

Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Taufiq Muhammad, mengatakan spesifikasi feeder baru tidak jauh berbeda dengan feeder lama yang kini telah dikelola koperasi Trans Roda Sejati (TRS) dan koperasi Bersama Satu Tujuan (BST). Perbedaannya hanya pada bagian pintu, yakni feeder baru dilengkapi pintu hidrolik.

Taufiq menjelaskan alasan Dishub memasang pintu hidrolik pada armada feeder baru itu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dishub meminta para anggota koperasi TRS maupun koperasi BST yang nantinya diberi mandat mengemudikan armada feeder baru tersebut untuk selalu menyalakan air conditioner (AC) selama mengangkut penumpang. (Baca: Tahun Ini Dishub Solo Beli 30 Angkutan Feeder Baru)

Dia menegaskan tidak ada alasan lagi bagi pengemudi untuk tidak menyalakan AC karena pintu feeder kini dengan mudah bisa ditutup otomatis. “Para sopir feeder BST yang ada sekarang kedapatan tidak pernah menyalakan AC. Alasan mereka tidak mematuhi salah satu aturan dalam SOP tersebut karena pintu sulit dibuka tutup. Jika pintu tetap dibuka, penggunaan AC dinilai kurang efektif atau boros. Sekarang tidak bisa lagi seperti itu. Kami buat feeder baru memiliki pintu hidrolik yang dengan mudah dibuka tutup oleh sopir,” kata Taufiq saat diwawancara Solopos.com, Senin (20/11/2017).

Taufiq belum bisa memastikan kapan feeder baru tersebut mulai dioperasikan untuk melayani masyarakat. Dishub perlu berkoordinasi lebih dulu dengan pengurus koperasi TRS dan koperasi BST untuk menentukan teknis pengoperasian feeder baru itu.

Dia menerangkan ada dua pilihan pengoperasian feeder BST baru, yakni koridor 11 dan 13 yang telah dilayani feeder lama atau koridor lain yang sama sekali belum dilayani feeder. (Baca: Pengemudi Feeder Dilarang Ngebut dan Merokok)

“Harapan kami feeder baru ini bisa dioperasionalkan secepatnya. Yang jelas tahun ini feeder harus bisa mulai jalan melayani penumpang mengingat penyediaan feeder baru tersebut menggunakan dana APBD 2017. Kami sekarang bahas dulu teknis pengoperasian feeder. Akan dijalankan di koridor 11 dan 13 bersama 41 feeder yang lebih dulu ada atau di koridor lain untuk pemerataan pelayanan feeder?” jelas Taufiq.

Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, optimistis pengadaan feeder baru tersebut mampu menggairahkan minat masyarakat Kota Solo untuk kembali menggunakan moda transportasi umum dan meninggalkan kendaraan pribadi. Dia menuturkan armada feeder dilengkapi berbagai fasilitas penunjang yang tidak dimiliki angkuta kuning.

Hari menyampaikan komitmen akan berupaya menyediakan armada feeder BST untuk pelayanan semua koridor. “Target saya pengguna transportrasi umum bisa naik dengan adanya feeder ini. Jumlah kendaraan untuk transportrasi umum akan kami tingkatkan terus. Jangan sampai ada semacam kemacetan lalu lintas karena banyaknya masyarakat menggunakan kendaraan sendiri,” jelas Hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya