SOLOPOS.COM - Ilustrasi BRT Trans Semarang. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Transportasi di Semarang, yakni Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang, sopirnya bakal mendapat kenaikan gaji.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal menaikan gaji sopir Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang menjadi Rp4,6 juta per bulan. Kenaikan gaji ini diberikan agar pelayanan sopir alat transportasi andalan warga Kota Semarang itu menjadi lebih baik.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Kenaikan gaji sopir BRT itu diungkapkan Plt Kepala Badan Layanan Umum (BLU) BRT Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan, dalam keterangan tertulisnya kepada Semarangpos.com, Rabu (3/1/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Ade menyebutkan selama 2017 sopir BRT Trans Semarang menerima gaji Rp2.750.000 per bulan ditambah uang makan Rp50.000 per hari. Gaji sebesar itu dinilai tidak layak bagi para sopir sehingga banyak yang tidak maksimal dalam memberikan pelayanan terhadap pengguna jasa BRT Trans Semarang.

Terbukti dari 653 keluhan diterima BRT Trans Semarang dari warga, 142 keluhan di antaranya terkait pelayanan sopir. Sedangkan, 129 keluhan lainnya juga terkait perilaku sopir yang tidak memberhentikan bus yang dikendarai di selter.

“Berdasarkan itu [keluhan] evaluasi kami menyatakan faktor manusia sangatlah berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kami. Maka dari itu, kami akan meningkatkan kesejahteraan karyawan, yang dimulai dari sopir. Tahun ini, kami akan naikan gaji sopir 2x UMK Kota Semarang [Rp2,3 juta perbulan]. Artinya, rekan-rekan sopir bisa menerima take home pay [THP] mendekati angka Rp4,6 juta,” tulis Ade.

Selain perilaku sopir, BRT Trans Semarang juga banyak menerima keluhan terkait kondisi armada yang dinilai tidak layak, baik dari kualitas AC, pintu hidraulis yang macet, maupun emisi gas buang yang menyebabkan polusi.

Keluhan terkait armada yang dinilai tidak layak itu selama 2017 mencapai 90 keluhan. Sedangkan dari enam koridor BRT Trans Semarang, paling banyak dikeluhkan warga masyarakat adalah Koridor II dengan rute Terminal Terboyo-Terminal Sisemut, Ungaran, dengan 44 keluhan.

“Tidak dapat dipungkiri jika Koridor II yang paling banyak dikeluhkan. Hal itu karena armadanya yang paling tua dibandingan koridor yang lain. Untuk itu, kami siap melakukan peremajaan. Target kami tanggal 9 Januari [2018] nanti seluruh bus di Koridor II baru semua,” beber Ade.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya