SOLOPOS.COM - Demo sopir angkot di Balai Kota Semarang, Jateng, Senin (6/1/2014). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Transportasi angkutan kota (angkot) Semarang sempat tak beroperasi karena aksi demo yang dilakukan para sopir.

Semarangpos.com, SEMARANG Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) dari empat trayek di Kota Semarang menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota Semarang, Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (8/3/2017). Demonstrasi itu dilakukan para sopir alat transportasi umum tersebut untuk menolak pengoperasian dua koridor baru bus rapid transit (BRT) Trans Semarang.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Unjuk rasa yang dilakukan sejumlah sopir angkot di Kota Semarang itu justru membuat sebagian netizen dalam grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) bersyukur. Mereka menganggap dengan tak beroperasinya angkot di sejumlah wilayah di Kota Semarang itu dapat mengurangi kemacetan lalu lintas. “Sungguh berasa angkot-angkot pada demo di Semarang. Dari Bubakan sampai Pudak Payung biasanya 1 jam 30 menit, ini cuma 35 menit,” tulis pengguna akun Facebook Moh Imamul Muttaqin.

Netizen lain mengungkapkan hal senada dengan Moh Imamul Muttaqin. Mereka menganggap angkot yang suka berhenti di sembarang tempat adalah sumber kemacetan lalu lintas di Kota Semarang. “Mandek sak penake, disalip wegah malah digas [Berhenti sembarangan, saat hendak disalip justru jalan],” tulis pengguna akun Facebook Bagus Setiawan.

Ora ono angkot luweh cepet ora macet dalane lancar demo trs wae Ben smg dalane ora macet [Tak ada angkot yang beroperasi, jalan jadi lancar dan tak macet. Demo terus saja biar jalan di Semarang tidak macet],” timpal pengguna akun Facebook Bayu Raelliendra.

Namun sebagian netizen lain yang mengaku menjadi pengguna salah satu alat transportasi umum di Kota Semarang itu menjadi kebingungan saat sopir angkot berdemo. “Lha masyarakat yang jadi pengguna angkot yang kelimpungan,” tulis pengguna akun Facebook Retno Ambarwati.

Terlepas dari semua itu, netizen lain menganggap sopir angkot yang berdemo itu juga tak sepenuhnya bersalah. Mereka berhenti di sembarang tempat juga karena permintaan penumpang. Selain itu, netizen lain juga merasa iba kepada para sopir alat transportasi umum tersebut karena selalu dijadikan kambing hitam dari kemacetan lalu lintas di Kota Semarang oleh pengguna jalan lainnya. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya