SOLOPOS.COM - BRT Trans Semarang. (Instagram-@transsemarang)

Transportasi yang dilayani Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang  diharapkan pemkot gisa didukung jalur khusus.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang mengagas adanya jalur khusus Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang. Namun, DPRD setempat menilai gagasan itu memerlukan kajian mendalam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Harus dilakukan kajian kalau mau bikin jalur khusus BRT Trans Semarang. Ya, supaya tidak menimbulkan permasalahan baru di kemudian hari,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Joko Santoso di Semarang, Senin (31/10/2017).

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan kepadatan lalu lintas di Kota Semarang sekarang ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya seiring kian banyaknya kendaraan pribadi yang kerap menimbulkan kemacetan.

Ekspedisi Mudik 2024

Dikhawatirkan, kata dia, jika dibuatkan jalur khusus BRT Trans Semarang sebagaimana di Jakarta justru bisa memperparah kemacetan kendaraan yang terjadi, sebab ruas jalan untuk kendaraan semakin sempit.

“Kami rasa perlu adanya kajian yang mendalam. Apakah nanti mengganggu jalur kendaraan selain Trans Semarang atau tidak. Yang kami khawatirkan, setelah dibuat jalur khusus seperti Jakarta malah nambah macet,” katanya.

Ia menilai jalur khusus transportasi massal sebagaimana di Solo bisa menjadi masukan Pemerintah Kota Semarang dalam membuat kajian jalur khusus BRT Trans Semarang, mengingat hanya menggunakan pembatas nonpermanen.

Jadi, kata dia, sewaktu-waktu bisa dibuka dan dipergunakan untuk jalur kendaraan lain, terutama saat arus lalu lintas sedang padat-padatnya, berbeda dengan jalur khusus Trans Jakarta yang permanen seperti di Ibu Kota.

Apalagi, luas jalan yang masih relatif sempit di Kota Semarang belum memungkinkan untuk dibuat jalur khusus sehingga jika dipaksakan dibuat jalur khusus juga sia-sia karena Trans Semarang belum optimal.

“Kalau jalur khusus hanya digunakan beberapa menit sekali kalau Trans Semarang lewat, kan sayang. Lebih baik jika digunakan untuk memecah kemacetan yang terjadi. Ya, dimaksimalkan dulu Trans Semarang,” katanya.

Selain itu, Joko mengingatkan sebenarnya Pemkot Semarang harus berkonsentrasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan BRT Trans Semarang sehingga mampu menarik minat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.

Sebelumnya, Pemkot Semarang menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan Institute for Transportation and Development (ITDP) untuk membangun jalur khusus BRT Trans Semarang untuk sistem transportasi berkelanjutan di Kota Semarang.

“Akan dilakukan survei dulu selama satu bulan. Ya, tidak hanya soal jalur khusus, tetapi termasuk shelter, penambahan koridor, jalur pedestrian, hingga penataan parkir `on the street`,” kata Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Ita—sapaan akrab Hevearita—menilai jalur khusus BRT Trans Semarang sudah sangat dibutuhkan karena sekarang ini masih bercampur dengan kendaraan lain dan kerap terjadi insiden, seperti serempetan hingga kecelakaan lalu lintas.

“Saya sendiri belum membayangkan bentuknya [jalur khusus Trans Semarang] nanti seperti apa. Tunggu paparan hasil survei sebulan lagi. Ini kan masih disurvei dan dikaji dulu,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya