SOLOPOS.COM - Uji emisi gas buang bus BRT Trans Semarang di Jl. Pemuda, Kota Semarang, Jateng, Jumat (16/6/2017). (Instagram-@transsemarang)

Transportasi umum BRT Trans Semarang diejek netizen karena asap hitam pekat yang dianggap mengganggu.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pihak pengelola bus rapid transit (BRT) Trans Semarang melakukan uji emisi gas buang terhadap armadanya di Jl. Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (16/6/2017). Pelaksanaan uji emisi salah satu alat tranoportasi umum di Kota Semarang yang dikabarkan melalui media sosial Instagram itu justru menuai ejekan dari khalayak pengguna Internet (netizen) sehingga pihak pengelola harus melontarkan pembelaan.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Ejekan itu dilontarkan netizen terkait asap pekat yang kerap keluar dari knalpot alat transportasi umum andalan warga Semarang itu. “Jiah bus baru justru ngepul wkwk,” tulis pengguna akun Instagram @dharmawaniyasa.

“Bus baru kok ngepul? Hahaha @transsemarang,” timpal pengguna akun Instagram @davidadipurnawan.

Menanggapi respons netizen tersebut, pihak pengelola akun Instagram @transsemarang meminta masyarakat memahami bahwa knalpot BRT Trans Semarang yang mengeluarkan asap pekat itu karena bahan bakar solar yang digunakan. Namun pihak pengelola BRT Trans Semarang tetap memperhatikan persoalan emisi gas buang.

“Emisi gas buang untuk solar berbeda dengan bensin/gas. Itu yang utama untuk dipahami seluruh warga masyarakat. Nah, meskipun solar pasti berasap. Tapi ada indikator batas tingkat kepekatan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.35 Th. 1993 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor. Oleh karena itu, yang kita jaga sebagai regulator adalah emisi gas buang tidak boleh melebihi ambang batas yang ditetapkan,” jelas pengelola akun Instagram @transsemarang.

Selain itu, pihak pengelola BRT Trans Semarang dengan tegas menyatakan akan segera mengandangkan bus yang emisi gas buangnya telah melebihi ambang batas. “Armada yang asap knalpot ngebul, tanpa kompromi langsung dikandangkan untuk perbaikan di pool,” imbuh pihak pengelola BRT Trans Semarang.

Seperti dikabarkan Semarangpos.com sebelumnya, pihak pengelola telah mengandangkan beberapa busnya karena memiliki emisi gas buang yang melebihi ambang batas. Pengandangan bus itu dilakukan berkat keluhan yang dilayangkan masyarakat.

[Baca juga: Knalpot BRT Berasap Hitam? Laporkan Saja!]

Terlepas dari komentar netizen yang mengejek alat transportasi andalan warga Semarang karena knalpot ngebul itu, pihak pengelola BRT Trans Semarang menegaskan bahwa uji emisi yang dilaksanakan itu bertujuan untuk mencegah pencemaran udara akibat asap tebal yang keluar dari knalpot bus BRT Trans Semarang. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya