SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur. (JIBI/Solopos/Antara/Eric Ireng)

Transportasi Jatim bakal semakin lengkap dan terintegrasi seiring realisasi megaproyek infrastruktur transportasi yang telah disetujui Presiden Jokowi.

Madiunpos.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur bakal merampungkan sederet megaproyek infrastruktur transportasi Jatim, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memberikan lampu hijau kepada Gubernur Soekarwo dalam sebuah pertemuan tertutup pertengahan pekan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Humas Setdaprov Jatim, Kamis (26/2/2015), mengakui bahwa Pemprov Jatim baru saja mengantongi izin pengerjaan sejumlah proyek raksasa dari Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/2/2015). Deretan proyek transportasi Jatim yang tercantum di dalam daftar yang diajukan ke presiden mencakup perluasan Bandara Internasional Juanda, penambahan kereta komuter, trem, pembangunan double track, serta pembangunan berbagai pelabuhan di Jawa Timur.

Proyek yang penggarapannya bakal diprioritaskan dalam jangka pendek adalah pengadaan double track dari Surabaya ke Malang. Prioritas itu didasari tingginya arus transportasi antarkedua kota tersebut yang kerap memicu kemacetan lalu lintas transportasi Jatim.

Gubernur Jatim Soekarwo menjelaskan proyek lain yang segera direalisasikan antara lain pembangunan angkutan massal di Surabaya, termasuk pengadaan trem dari Terminal Joyoboyo ke Jembatan Merah dan Perak. Anggaran yang disiapkan untuk mengebut pembangunan double track dan penambahan sejumlah komuter set di beberapa titik di provinsi beribu kota Surabaya itu disebut-sebut mencapai Rp120 miliar.

“Kemudian kami akan membangun monorel dari Keputih, Dr. Soetomo, hingga ke Lidah Kulon. Selain itu, kereta komuter dari Surabaya-Sidoarjo akan ditambah tiga trem set, serta Surabaya-Lamongan dan Surabaya-Mojokerto masing-masing dua trem set.”

Penambahan trem, jelas Soekarwo, harus direalisasikan untuk menggantikan kereta komuter yang saat ini sudah tidak layak pakai. Dia juga menyebut akan ditambahkannya kereta komuter jurusan Surabaya-Lawang-Malang-Kota-Kepanjen-Sumber Pucung.

Pemprov Jatim juga akan mereaktivasi jalur rel kereta api dari Jombang ke Babat-Lamongan-Gresik-Teluk Lamong. “Tujuannya supaya bisa digunakan untuk mengangkut hasil industri dari kawasan industri di Jombang seluas 980 hektare,” tegasnya.

Jangka Panjang
Sementara itu, rentetan proyek yang akan digarap dalam jangka panjang mencakup penambahan dua landasan pacu (runway) untuk Bandara Juanda, yang diagendakan rampung pada 2019. Sebagai sarana penunjang, akan dibangun kereta api langsung dari stasiun Gubeng ke Juanda bernama Elevated Gubeng-Juanda yang terintegrasi dengan Juanda Airport City. Proyek bernilai Rp1,5 triliun itu dirancang untuk lahan seluas 4.000 hektare.

Soekarwo mengatakan Bandara Trunojoyo di Sumenep, Madura juga akan dioperasikan, bersamaan dengan penuntasan landasan pacu di Bandara Bawean Gresik sebelum Idul Fitri tahun ini. Proyek lain yang mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat antara lain pembangunan pelabuhan di Probolinggo, pelabuhan penyeberangan di Paciran-Lamongan, penyeberangan di Ketapang-Banyuwangi, angkutan perintis di Madura, dan bandara di Bawean.

Usulan penambahan dua kapal perintis untuk menghubungkan Surabaya-Masalembo-Keramaian-Kalianget-Sapudi-Kangean-Pagerungan-Sapeken-Banyuwangi juga telah disepakati presiden. “Saat ini ada dua kapal, sehingga satu kapal dari Surabaya ke Banyuwangi atau sebaliknya dengan rute kepulauan itu membutuhkan waktu enam hari. Maka, dengan tambahan kapal perintis ini, akan beroperasi setiap 3 hari sekali disandari kapal,” jelas Soekarwo.

Pemprov Jatim melalui Kadishub dan LLAJ Jatim Wachid Wahyudi dalam waktu dekat akan langsung menemui Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk menindaklanjuti sejumlah proyek transportasi tersebut. Di sisi lain, Presiden Jokowi memanggil Gubernur DKI Jakarta, Jatim, dan Jawa Barat untuk mengurai permasalahan transportasi massa. Megaproyek Jatim disetujui karena dinilai dapat mengatasi masalah kemacetan.

“Di berbagai daerah, seperti Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, dan Surabaya tingkat kemacetannya sudah sangat parah. Tentu saja kerja sama antarpemerintah pusat dan daerah akan menjadi visi ke depan untuk mewujudkan sistem transportasi massa terbaik bagi masyarakat,” papar presiden dalam keterangan resminya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya