SOLOPOS.COM - BRT Trans Jateng. (Twitter.com-@perhubunganjtg)

Transportasi umum berupa BRT Trans Jateng yang baru hadir di Semarang disayangkan netizen.

Semarangpos.com, SOLONetizen atau Warganet yang mengikuti Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di media sosial Twitter ramai mengeluh kepada sang gubernur karena alat transportasi umum baru berupa Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng hanya hadir di wilayah Semarang.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Gubernur Ganjar yang membuka sebuah polling terkait tarif murah BRT Trans Jateng justru ramai dikomentari netizen yang menyayangkan moda transportasi serupa belum hadir di kawasan lain di Jateng. Mereka menganggap kawasan lain di Jateng juga membutuhkan moda transportasi seperti BRT Trans Jateng.

Ekspedisi Mudik 2024

BRT Trans Jateng tapi cuma di sekitaran Semarang, Jateng bukan cuma Semarang mawon pakdhe,” ungkap pengguna akun Twitter @dnaxpi.

“Namanya Trans Jateng kapan sampai Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purwokerto,” tulis pengguna akun Twitter @listyardhi.

“Pak, Trans Jateng kok ga sekalian sampai ke Salatiga? Hehehe,” tulis pengguna akun Twitter @thopless.

Komentar netizen itu lantas mendapatkan jawaban dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng. Seperti dikabarkan Semarangpos.com sebelumnya, Dishub Jateng menyatakan BRT Trans Jateng bersifat aglomerasi.

“Menginfokan terkait angkutan aglomerasi hanya angkutan kewilayahan, bukan seperti transportasi bus AKDP [Antar Kota Dalam Provinsi] Semarang-Banjarnegara, suwun,” jawab Dishub Jateng melalui akun Twitter @perhubunganjtg.

[Baca juga: BRT Trans Jateng Sandang Misi Aglomerasi]

Dishub Jateng juga menyatakan sedang melakukan survei di wilayah lain di Jateng terhadap kebutuhan moda transportasi berupa BRT Trans Jateng. “Terkait koridor lainnya sedang dilakukan survey kebutuhan terkait angkutan aglomerasi di Jawa Tengah, suwun,” imbuh Dishub Jateng.

Pada polling yang dilakukan orang nomor wahid di Jateng itu, sebagian warganet menganggap tarif Rp1.000 sekali jalan bagi buruh dan pelajar untuk menikmati moda transportasi baru di Jateng itu terlalu murah. Bahkan pada polling itu, 45 persen warganet memilih tarif Rp2.000 sekali jalan. Sementara tarif Rp1.000 hanya dipilih 29 persen warganet. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya