SOLOPOS.COM - Peluncuran BRT Trans Jateng oleh Gubernur Ganjar Pranowo di Terminal Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (7/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wisnu Adhi N.)

Transportasi Jateng yang kini didukung BRT Trans Jateng mestinya dikembangkan juga di wilayah luar eks Keresidenan Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno meminta konsep Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng mestinya bukan hanya dikembangkan di wilayah eks Keresidenan Semarang.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

BRT Trans Jateng Koridor I Semarang Tawang-Bawen dinilai mampu mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur-jalur jalan utama proovinsi ini. “Mudah-mudahan tahun depan, konsep BRT Semarang-Bawen bisa dikembangkan lima sampai 10 koridor lagi, apalagi konsep menggeser bukan menggusur menjadi realita,” katanya di sela-sela peluncuran BRT Trans Jateng Koridor I Semarang Tawang-Bawen di Terminal Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (7/7/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia memprediksi dalam waktu singkat BRT Trans Jateng Koridor I Semarang Tawang-Bawen akan menjadi pilihan utama masyarakat. “Sebanyak 18 bus itu nanti pasti kurang, apalagi BRT ini kan mengutamakan benefit bukan profit,” ujarnya.

Kendati demikian, Djoko menyarankan agar BRT antarkabupaten/kota itu menggunakan bus berukuran besar karena jarak tempuh yang relatif cukup jauh. “Akan tetapi, ini awal yang baik, yang penting adalah kelembagaan operator agar diperkuat dan tidak bergantung pada subsidi pemerintah, pihak swasta perlu didorong untuk memberikan CSR [corporate social responsibility] di bidang transportasi,” katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meluncurkan 18 unit BRT Trans Jateng Koridor I Semarang Tawang-Bawen di Terminal Bawen dengan dihadiri para pemangku kepentingan tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Peluncuran BRT Koridor I Semarang Tawang-Bawen tersebut disambut dengan antusias masyarakat. Mereka berharap menjadi solusi transportasi yang murah dan nyaman.

Siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bawen Marcelino Reza mengaku cukup terbantu dalam hal transportasi ke sekolah dengan adanya BRT Transjateng Koridor I Semarang Tawang-Bawen. “Dengan naik BRT, bisa hemat, uang jajan jadi tambah banyak, mudah-mudahan waktu tempuh bisa tepat waktu,” ujarnya.

Jumlah BRT Trans Jateng Koridor I Stasiun Tawang yang akan beroperasi sebanyak 18 bus dengan enam kali perjalanan pergi pulang per hari, serta beroperasi selama 16 jam mulai pukul 05.00 WIB s.d. 21.00 WIB. Dengan jarak sekitar 36,5 km akan ditempuh selama 90 menit, waktu tunggu untuk masing-masing bus diperkirakan 15 menit s.d. 20 menit. Tiap penumpang umum BRT Trans Jateng dikenai ongkos tiket Rp3.500, sedangkan pelajar dan buruh Rp1.000. Selama tiga hari setelah di-launching, mulai 7 hingga 9 Juli 2017, masyarakat bisa naik BRT dengan gratis.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya