SOLOPOS.COM - RAWAN BENCANA -- Warga Desa Gerdu, Karangpandan, Karanganyar mencoba menyelamatkan harta benda yang masih tersisa saat terjadi bencana tanah longsor di wilayah itu Februari lalu. Kerawanan bencana membuat minat warga setempat untuk mengikuti program transmigrasi cukup tinggi. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

RAWAN BENCANA -- Warga Desa Gerdu, Karangpandan, Karanganyar mencoba menyelamatkan harta benda yang masih tersisa saat terjadi bencana tanah longsor di wilayah itu Februari lalu. Kerawanan bencana membuat minat warga setempat untuk mengikuti program transmigrasi cukup tinggi. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

KARANGANYAR – Pemkab Karanganyar masih menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait keinginan warga Dusun Ngledok, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan untuk bertransmigrasi. Padahal Pemkab Karanganyar hanya mendapatkan jatah rutin peserta transmigrasi sebanyak 25 keluarga pada tahun 2012.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Karanganyar Sumarno mengatakan Bupati Karanganyar Rina Iriani SR telah melapor ke Direktorat Jenderal (Dirjen) Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi beberapa hari lalu. “Bupati langsung yang melapor ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar warga Desa Gerdu bisa secepatnya transmigrasi,” ujarnya saat ditemui wartawan, Jumat (30/3/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, Bupati Karanganyar Rina Iriani SR telah melaporkan bencana alam tanah longsor yang terjadi pada 22 Februari 2012. Bencana itu menimpa sebagian Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan. Jumlah warga Desa Gerdu yang bakal mengikuti program transmigrasi sebanyak 121 warga. Pihaknya telah meminta agar seluruh warga Desa Gerdu dapat mengikuti program transmigrasi. “Pada prinsipnya kami ingin seluruh warga Desa Gerdu ikut transmigrasi karena mereka niatnya tinggi,” terang dia.

Permasalahannya, lanjut Sumarno menjelaskan kewenangan sepenuhnya berada di pemerintah pusat. Alokasi transmigrasi tahun 2012 sebanyak 25 keluarga yang terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok I sebanyak 10 keluarga di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur dan kelompok II sebanyak 15 keluarga di Provinsi Bengkulu. “Apabila menggunakan jatah rutin setiap tahun, seluruh warga Desa Gerdu tidak bisa terakomodasi mengikuti transmigrasi.”

Sementara Camat Karangpandan Sugeng Raharto menambahkan seluruh warga Dusun Ngledok, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan telah didata. Warga yang berminat mengikuti program transmigrasi sebanyak 121 warga. Mereka berminat mengikuti transmigrasi karena lokasi rumahnya rawan terjadi bencana tanah longsor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya