SOLOPOS.COM - Ilustrasi transmigrasi (mediapalu.com)

Transmigrasi Klaten, satu keluarga yang diberangkatkan ikut transmigrasi diketahui kembali ke Klaten.

Solopos.com, KLATEN–Sebanyak 15 keluarga bakal diberangkatkan ke daerah transmigrasi di Kalimantan serta Sumatra pada 2016. Sementara, satu keluarga yang sudah diberangkatkan pada 2015 diketahui meninggalkan daerah transmigrasi dan kembali ke Klaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Transmigrasi Dinsosnakertrans Klaten, Rinto Patmono, mengatakan sebanyak 10 keluarga diberangkatkan ke Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara melalui program sharing antara Gubernur Jawa Tengah dengan Kalimantan Utara. Sementara lima keluarga diberangkatkan ke Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat melalui program transmigrasi reguler.

“Untuk yang sharing gubernur itu rumah permanen dan sudah dibangunkan seharga Rp65 juta dan Rp2,5 juta untuk instalasi seperti listrik dan air setiap unit rumah. Sementara yang reguler itu untuk bangunan semipermanen. Tetapi, di beberapa daerah rumah yang disediakan sudah rumah permanen,” jelasnya, Jumat (26/2/2016).

Selain rumah, keluarga peserta program transmigrasi mendapat fasilitas lahan seluas 2 ha yang digunakan untuk rumah serta lahan pertanian dan tanaman keras. “Lahan yang diberikan itu sudah disertifikatkan atas nama mereka. Tetapi, dalam sertifikat yang diberikan sudah ada keterangan tidak boleh dijual,” katanya.

Terkait jatah hidup (jadup), masing-masing keluarga menerima bahan kebutuhan pokok setiap bulan selama setahun seperti beras, gula pasir, minyak goreng, garam, sabun cuci, dan kebutuhan lainnya. Soal keberangkatan belasan keluarga itu ke daerah transmigrasi, Rinto mengatakan masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat dan provinsi.

Pada 2015 lalu, sekitar tujuh keluarga sudah diberangkatkan ke daerah transmigrasi. Sebanyak dua keluarga ke Poso, Sulawesi Tengah sementara lima keluarga ke Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.

Dari jumlah itu, satu keluarga kembali ke Klaten setelah beberapa hari tinggal di daerah transmigrasi. “Selang sepekan berangkat ke daerah transmigrasi di Enggano, kami mendapat informasi satu keluarga terdiri atas tujuh jiwa itu kembali ke Klaten. Kami akan panggil yang bersangkutan dan koordinasikan dengan dinas sosial di Bengkulu Utara,” kata dia.

Terkait kembalinya satu keluarga tersebut, Dinsosnakertrans bakal memperketat penjaringan keluarga yang mendaftar program transmigrasi agar tak ada lagi warga yang memilih pulang. “Sebenarnya sudah dilakukan antisipasi sebelum pemberangkatan seperti penegasan mereka benar-benar mau ditransmigrasikan. Untuk yang memutuskan kembali ke daerah asal, semestinya fasilitas yang diberikan harus dikembalikan ke pemerintah. Tidak boleh dijual,” katanya.

Disinggung kuota transmigrasi para keluarga eks anggota Gafatar, Rinto mengatakan belum ada. “Khusus yang pernah ikut Gafatar kami selang dulu. Sementara ini biar ada pembinaan dulu oleh pemkab,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya