SOLOPOS.COM - Ilustrasi lahan transmigrasi (JIBI/Antara/Dok.)

Hingga pertengahan tahun ini, beberapa kuota masih kosong dikarenakan sedikitnya peminat.

Harianjogja.com, WONOSARI-Bidang Transmigrasi Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul masih membuka kuota bagi masyarakat yang bersedia melakukan transmigrasi. Hingga lewat pertengahan tahun ini, beberapa kuota masih kosong dikarenakan sedikitnya peminat di Gunungkidul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Seksi Penempatan, Seleksi dan Pendaftaran Bidang Transmigrasi Dinsosnakertrans Gunungkdul, Agus Istadi mengatakan setiap tahunnya Gunungkidul memberikan kuota penempatan transmigrasi sedikitnya untuk 30 hingga 40 KK. Namun pada tahun ini pihaknya masih kesulitan untuk memenuhi target kuota tersebut, meskipun telah disosialisasikan ke seluruh masyarakat Gunungkidul melalui pemerintah desa.

“Kami membuka kuota untuk 10 kuota baru terisi empat KK saja, masih ada lowongan enam KK lagi,” kata dia, Rabu (10/8).

Agus melanjutkan tahun 2016 ini pihaknya menyediakan total kuota untuk 40 KK. Sejauh ini sebanyak 20 KK di provinsi Sumatera Selatan, dan 10 KK di Kalimantan Utara telah terisi penuh. Namun target belum memenuhi untuk pemnempatan transmigrasi di Kabupaten Polewalimandar, Sulawesi Barat.
Ia mengatakan masyarakat yang bersedia melakukan transmigrasi ke Sulawesi Barat akan diberikan pola usaha yakni tanaman pokok perkebunan kakao.
Namun hingga kini ia belum memperoleh laporan dari masyarakat yang akan menjadi calon transmigran.

Menurut Agus, kuota yang masih kosong tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yakni sedikitnya minat masyarakat terhadap pola usaha yang tersedia di wilayah transmigrasi. Seperti contoh yakni bila usaha di bidang perkebunan atau pertanian. Agus pun belum memahami betul mengapa masyarakat tak tertarik dengan usaha di sektor pertanian, terutama generasi muda.

Padahal, program transmigrasi ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan para transmigran tersebut. Sehingga diharapkan masyarakat yang melakukan transmigrasi dapat menutup keterbatasan dalam memperoleh peluang usaha.
Di Gunungkidul sendiri, warga di kecamatan tertentu jarang tercatat di daftar transmigran yakni Kecamatan Ngawen dan Semin. Sedangkan untuk masyarakat yang masih sering bertransmigrasi yakni Girisubo dan Gedangsari.

“Sedangkan untuk Kota Wonosari justru cukup banyak yang melakukan transmigrasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya