SOLOPOS.COM - Ilustrasi lahan tujuan transmigrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL- Puluhan transmigran asal DIY terlantar di Sambas, Kalimantan Barat. Mereka mengaku tertipu dengan program transmigrasi yang dijanjikan pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Sebanyak 25 Kepala Keluarga (KK) dengan total 90 jiwa warga DIY itu kini menjadi pekerja serabutan di Pulau Kalimantan karena lahan usaha yang dijanjikan pemerintah tidak pernah ada. Sebanyak 10 KK diantaranya berasal dari Bantul, sisanya berasal dari Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Sejumlah perwakilan transmigran dari DIY tersebut, Senin (25/8/2014) siang mendatangi DPRD Bantul mengadukan nasib mereka. Dihadiri juga sejumlah perwakilan transmigran dari Jawa Barat yang sama-sama tinggal di lokasi transmigrasi tepatnya di Desa Seret Ayon, Kec. Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Sudiono, salah seorang transmigran asal Bantul menceritakan, 2009 lalu, ia bersama 9 KK lainnya berangkat dari Bantul ke Sambas, karena tergoda tawaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, yang menjanjikan peningkatan kesejehateraan hidup warga lewat program transmigrasi.

Tiap KK dijanjikan mendapat 0,25 hektare lahan pekarangan, serta 1,75 hektare lahan usaha yang terbagi menjadi dua kavling. Bahkan dalam lima tahun sertifikat tanah sejumlah lahan tersebut dijanjikan sudah dapat diperoleh.

“Tapi faktanya sekarang, hanya lahan pekarangan yang diberi, lahan usaha sampai sekarang tidak pernah diberikan, jangankan sertifikat,” terang Sudiono Kamis (25/8/2014).

Syaefudin warga transmigran lainnya mengungkapkan, sebanyak 175 KK termasuk warga luar DIY, kini bekerja serabutan di perkebunan dan pabrik kelapa sawit serta di pelabuhan untuk bertahan hidup. Mimpi mengelola usaha sendiri dengan bercocok tanam pupus sudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya