SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

Boyolali (Solopos.com)–Para transmigran asal Boyolali mengaku kecewa atas sikap Pemkab Boyolali. Mereka menyayangkan sikap Pemkab Boyolali yang acuh tak acuh terutama saat adanya pengusiran para transmigran oleh Pemkab Kutai Timur, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Suharsi, 31, salah satu transmigran asal Pagerjurang, Musuk mengatakan kekecewaaannya. Ia tak menyangka Pemkab asalnya membiarkan begitu saja warganya untuk menyetujui penandatanganan pencabutan hak sebagai transmigran dan tidak akan menuntut apapun dari pemkab asal.

“Saya tidak menyangka Pemkab tidak berbuat apa-apa untuk menahan warganya. Mereka hanya memberikan saran saja dari dulu namun, tidak ada upaya apapun,” tegasnya saat menghubungi wartawan, Rabu (20/7/2011).

Ia berharap Pemkab memperlakukan mereka dengan lebih baik mengingat nasib jelek menimpa saat masih ada di Kaliorang, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Boyolali, Mulyatno membantah pembiaran yang dilakukan Pemkab Boyolali atas nasib para transmigran. Ia menegaskan Pemkab Boyolali tidak berdiam diri saat ada pencabutan hak transmigran beberapa waktu lalu.

“Kemarin itu adalah penandatanganan surat pernyataan apakah akan tetap tingal di lokasi transmigrasi atau pergi. Tidak ada pemaksaan.  Ada satu KK yang menyatakan tetap tinggal di sana,” paparnya.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya