SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com)–Keputusan hasil rapat antara Kemenakertrans, Pemkab Kutai Timur, dengan Pemkab asal transmigran menjadi mimpi buruk bagi para transmigran. Ratusan pendatang asal Pulau Jawa ini dicabut haknya sebagai transmigran. Pemerintah pusat juga bersikeras tidak akan melakukan relokasi.

Sementara itu para transmigran tetap berpegang teguh kembali ke kampung halaman jika dipaksa untuk pulang ke tempat transmigrasi lama. Pemerintah menegaskan tidak akan menanggung kepulangan para transmigran ke daerah asalnya. Secara halus, mereka diminta untuk mencari jalan pulang sendiri-sendiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Terlebih, Pemkab Kutai Timur juga melarang mereka untuk tinggal di wilayahnya. “Para transmigran hanya difasilitasi untuk mengurus surat pindah penduduk saja. Pemerintah justru membiarkan mereka diusir. Cara yang sama sekali tidak solutif,” kata anggota DPRD Boyolali, Setiyono kepada wartawan, Jumat (15/7/2011).

Menurutnya, pemerintah terbukti gagal menjalankan program transmigrasi. Sebanyak 50 KK atau sekitar 200 jiwa transmigran dari delapan kabupaten di Pulau Jawa. Mereka pun kemudian diangkut dengan truk dan bus menuju Samarinda dan ditampung di rumahnya untuk sementara waktu. Ia juga menyayangkan perwakilan setiap daerah asal transmigran kurang bisa memperjuangkan nasibnya.

Wakil Ketua DPRD Boyolali, Fuadi mempertanyakan pemerintah maupun Pemkab Kutai Timur yang lepas tangan begitu saja. Pihaknya juga mempertanyakan bentuk perjanjian antara Pemkab Boyolali dengan Pemkab setempat selama ini.

Sementara itu, Ketua DPRD Boyolali, Paryanto menambahkan pihaknya mendukung apapun penanganan terhadap transmigran asal Boyolali. Menurutnya, langkah pasca kepulangan para transmigran itu perlu dipikirkan. “Kami masih menunggu penjelasan dari eksekutif. Namun, kami mendukung sepenuhnya,” imbuh dia.

Terpisah, Sekda Boyolali, Sri Ardiningsih belum bisa memutuskan sejumlah langkah untuk menyikapi masalah transmigrasi ini. Pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah untuk menanganinya. Akan tetapi, pihaknya menyatakan siap memfasilitasi para transmigran. “Jika mereka pulang akan kita fasilitasi. Mereka juga warga Boyolali,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan transmigran terlantar di Kutai Timur termasuk 15 KK dari Boyolali. Selain tidak mendapat lahan garapan yang sudah dijanjikan, mereka diintimidasi oleh perangkat desa setempat.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya