Ditilik dari tinjauan medis, waria adalah suatu kondisi gangguan identifikasi seks. Tak hanya pada persoalan identifikasi, menurut residen Psikiatri RSUD dr Moewardi Solo yang sering bermitra dengan LSM Mitra Alam ini, dr Susi Suryaningsih, kaum transgender juga mengalami gangguan orientasi seksual.
Menurut Susi, ada dua jenis kaum transgender. Pertama, mereka yang menikmati atau benar-benar merasa nyaman hidup sebagai perempuan. Intinya mereka merasa dilahirkan sebagai perempuan. Kategori kedua adalah mereka yang merasa stres atau yang merasa dirinya perempuan dan terperangkap dalam tubuh laki-laki. Kategori kedua ini, imbuhnya, lebih mudah disembuhkan daripada kategori pertama.
Dari sejumlah pasien yang ia tangani, menurut Susi, kebanyakan masuk kategori kedua. “Mereka tahu bahwa tindakan mereka menjadi perempuan itu salah. Mereka juga ingin mencoba hidup yang baik dan lurus, mencari rezeki halal walau terkadang tetap merasa ingin hidup sebagai perempuan,” ungkap dia, di Solo, Sabtu (16/6).
Penyebab seorang laki-laki ingin hidup sebagai waria, menurut Susi ada faktor. “Ada faktor biologis, misalnya pengaruh hormon. Ada juga karena perkembangan psikologis misalnya saudaranya perempuan semua atau ayah yang galak sehingga berpengaruh pada pola asuh. Faktor ini memang banyak dipengaruhi orangtua,” ujarnya.
Ketiadaan sosok ayah juga menjadi salah satu faktor penting anak laki-laki menginginkan menjadi sosok seperti ibunya.
Oleh sebab itu, kepada orangtua, Susi berpesan supaya cermat dan berhati-hati dalam mengasuh anak terutama pada lima tahun pertama usia mereka. Saat itu, sebenarnya bisa dilihat kecenderungan identifikasi seksual anak ke arah mana. Apabila ada tanda-tanda yang tak menyenangkan, tambahnya, segera beri pengertian yang baik dan benar kepada anak.
Yang memprihatinkan, ujar Susi, tidak sedikit pula waria di Soloraya sesungguhnya laki-laki tulen. Desakan ekonomi yang menyebabkan mereka rela menjadi waria PSK.
Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
