Bagi kaum waria, sosok Lousiana Margareta Pattiwael sudah sangat dikenal. Mantan Ketua Himpunan Waria Solo (Hiwaso) yang lebih dikenal dengan sebutan Mama Londo itu aktif sebagai aktivis di LSM Mitra Alam dari kelompok komunitas.
“Berjuang membentuk Hiwaso sampai berakta notaris seperti sekarang butuh perjuangan panjang dan berliku. Ini memang ide Mbak Chintya yang akhirnya bisa kita wujudkan bersama-sama,” ujarnya, Kamis, (14/6).
Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia
Waria merupakan populasi kunci, artinya mereka rawan terkena HIV/AIDS. Hiwaso sangat berperan membantu menghentikan perkembangan penyakit yang belum ada obatnya itu. Mama Londo menambahkan melalui Hiwaso dan Mitra Alam, perilaku seksual seratusan lebih waria menjadi lebih sehat. Salah satu contoh adalah populernya keberadaan kondom dalam komunitas mereka.
Diakui Mama Londo, lebih dari separuh anggota Hiwaso masih menekuni pekerjaan sebagai PSK jalanan. Sisanya bekerja di salon, sebagai entertainer atau di bidang kesehatan. “Melalui Hiwaso, para waria yang masuk kelompok rentan HIV/AIDS sering mendapat pemeriksaan secara reguler, mendapat sosialisasi mengenai perilaku seks sehat dan masih banyak lagi lainnya,” ujar dia.
Aktivis LSM Mitra Alam, Taholi Laila, mengungkapkan bekerja sama dengan Global Fund, pihaknya melakukan banyak upaya untuk menghentikan perkembangan HIV/AIDS di kalangan waria. “Selain pemberian kondom, kami juga memberikan pembelajaran dalam bentuk brosur maupun leaflet. Kami juga mengajak waria supaya rajin memeriksakan diri ke VCT (voluntary counseling test) di RSUD dr Moewardi,” ujar dia.
Melalui beberapa upaya tersebut, Taholi menegaskan hasilnya sudah mulai kelihatan. Penderita HIV/AIDS tidak bertambah dari 10 orang waria yang positif terkena penyakit itu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
