SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyerahkan sertifikat kepada Kepala Desa Jabung Triyono dalam Wisuda Desa Jabung Tuntas Kemiskinan di Dukuh Soko, Desa Jabung, Kecamatan Plupuh, Sragen, Jumat (7/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 521 keluarga miskin di wilayah Desa Jabung, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, dinyatakan bebas dari kemiskinan. Ini setelah Pemkab Sragen melakukan intervensi dengan lokasi anggaran sampai Rp2 miliar.

Atas kondisi  tersebut Desa Jabung diwisuda sebagai desa tuntas kemiskinan pada Jumat (7/10/2022). Sebagai informasi, Desa Jabung menjadi pilot project Program Tuntas Kemiskinan (Tumis) 2022 dari Pemkab Sragen. Kini, Desa Jabung menjelma menjadi desa mandiri secara ekonomi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, Pemerintah Desa (Pemdes) Jabung masih menyisir kemungkinan adanya warga miskin yang tercecer. Bila masih ditemukan warga miskin, maka akan diintervensi dengan menggunakan dana desa (DD).

Acara wisuda Jabung sebagai desa tuntas kemiskinan itu dihadiri Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, bersama para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Para kepala desa (kades) se-Kecamatan Plupuh juga hadir bersama ratusan warga yang terentaskan dari kemiskinan.

Dalam kesempatan itu, Wakil Pemimpin Cabang Bank Jateng Sragen, Iwan Eko Yudianto, menyerahkan secara simbolis dana senilai Rp364.950.000 kepada Kades Jabung, Triyono, yang digunakan dalam pengentasan kemiskinan di desa tersebut.

Baca Juga: Ini Upaya Pemkab Sragen Tekan Pernikahan Dini yang Terus Meningkat

Triyono berterima kasih kepada sejumlah OPD dan pihak lain yang bergotong-royong menuntaskan kemiskinn di desanya. “Ke depan warga Desa Jabung lebih mandiri secara ekonomi karena sudah dibantu permodalan, bedah rumah, dan seterusnya. Sekarang Desa Jabung sudah nol kemiskinan,” ujarnya.

Awalnya ada 600-an keluarga miskin yang terdata. Setelah diverifikasi ternyata hanya 521 keluarga miskin yang menjadi sasaran program tumis. Mereka kini sudah Terentaskan dari kemiskinan dengan bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH), jambanisasi, bantuan listrik, sampai permodalan.

Dana Rp2 miliar dari Pemkab digunakan untuk rehab 57 unit RTLH, jambanisasi 48 unit rumah, dan usaha ekonomi produktif Rp155 juta untuk 150 keluarga. Selain itu untuk memasang sambungan listrik 12 rumah, jatah hidup atau jadup untuk 38 warga miskin absolut, dan lainnya.

Jadup diberikan sampai dua tahun setelah itu dievaluasi. Apabila masih layak maka terus mendapatkan jadup dari Pemkab Sragen.

Baca Juga: Ini Sejumlah Desa yang Masuk Daftar Kemiskinan Ekstrem di Sragen

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menerangkan pola pengentasan kemiskinan di Jabung akan digunakan untuk pengentasan kemiskinan di desa lain di Bumi Sukowati. Program percontohan Tumis di Jabung dinilainya berhasil menuntaskan kemiskinan.

“Tadi ada pembangunan RTLH, jambanisasi, pemberian bantuan modal, dan seterusnya yang fokus di satu desa. Dengan pola intervensi terfokus untuk satu desa maka kebutuhan RTLH di desa itu bisa diakomodasi semua secar proporsional sehingga hasilnya terlihat signifikan,” katanya.

Dia mengatakan pagu untuk bedah RTLH indeksnya Rp17,5 juta per unit. Dengan swadaya dan gotong royong masyarakat, dana itu bisa diwujudkan menjadi rumah layak huni. “Pola ini nanti digunakan di dua desa, yakni Desa Kadipiro di Sambirejo dan Desa Cemeng di Sambungmacan dengan sumber dana APBD. Kalau di Jabung ini praktis tidak menggunakan APBD,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya