SOLOPOS.COM - Skuat Persis (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO–Upaya Persis Solo mendapatkan gelandang serang asal Argentina, Walter Brizuela, tak berjalan mulus. Eks playmaker Persijap Jepara ini kemungkinan besar batal direkrut Laskar Sambernyawa, setelah memasang harga terlalu tinggi.

Brizuela didatangkan Persis sejak Kamis (22/5/2014) malam lalu dan diturunkan dalam laga uji coba kontra tim internal, UTP Solo, di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (24/5). Dalam laga yang dimenangkan Persis dengan skor 4-1 itu, penampilan Brizuela memikat pelatih Widyantoro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelatih yang akrab disapa Wiwid itu pun merekomendasikan kepada manajemen untuk segera diikat kontrak. Sayangnya, setelah melalui negosiasi yang cukup alot dan terjadi berulang kali, manajemen dan pihak Brizuela tak menemukan titik temu.

“Harganya terlalu mahal. Padahal kami sudah berani memberikan dia gaji Rp20 juta per bulan. Dia ternyata mintanya lebih. Kami tak sanggup. Persis ini kan tim Divisi Utama, bukan ISL [Liga Super Indonesia]. Dia harusnya sadar diri,” ujar Manajer Persis, Totok Supriyanto, saat ditemui solopos.com di Solo, Senin (26/5/2014) siang.

Totok menyayangkan tarif terlalu tinggi yang dipatok Brizuela. Padahal, sebelum didatangkan ke Solo, manajemen sudah memberikan gambaran tentang kondisi keuangan Persis, yang tanpa sponsor dan hanya mengandalkan pemasukan dari tiket penonton.

“Kalau terlalu mahal seharusnya dia enggak usah datang saja kemarin. Kami bisa memanggil pemain yang lain. Kalau sudah seperti ini kan kami susah untuk mendatangkan pemain asing lainnya. Waktunya sudah mepet. Besok [Selasa (27/5) kami sudah harus berangkat ke Kudus untuk menghadapi Persiku [Rabu (28/5)],” beber Totok.

Dari kabar yang berhembus, Brizuela meminta bayaran mencapai Rp45 juta per bulan. Jika semahal itu, Totok mengaku lebih memilih mendatangkan eks playmaker Pelita Jaya dan Persebaya IPL, John Tapkor. Namun, dari kabar yang beredar John Tapkor sudah diikat kontrak oleh tim ISL, Persijap Jepara.

Terpisah, Wiwid mengaku kecewa timnya gagal mendapatkan service  Brizuela. Padahal, pemain 33 tahun itu diyakini Wiwid mampu membuat serangan dari sektor lini tengah timnya menjadi lebih garang.

“Mau bagaimana laga, yang penting sudah saya rekomendasikan kepada manajemen. Saya serahkan masalah ini sepenuhnya kepada manajemen,” ujar Wiwid kepada wartawan, seusai memimpin latihan timnya di Lapangan Kadipolo, Panularan, Senin pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya