SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Endang Mochtar)

Transaski nontunai masih belum maksimal dilakukan masyarakat yang lebih banyak memilih transaksi tunai.

Solopos.com, SOLO—Bank Indonesia (BI) gencar sosialisasi penggunaan transaksi nontunai mengingat dari total transaksi masyarakat sebanyak 66,7% dilakukan secara tunai.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

BI mencatat transaksi nontunai kebanyakan dilakukan menggunakan kartu debit, yakni 17,8%, disusul kartu kredit 14,8%. Sedangkan yang menggunakan uang leektronik dan voucher masih sangat minim. Namun berdasarkan transkasi yang dilakukan di merchant, transaksi secara tunai mampu mencapai 89,7%.

Kepala Perwakilan BI Solo, Bandoe Widiarto, mengatakan dari tahun ke tahun selalu ada kenaikan transaksi nontunai. Namun diakuinya perlu sosialisasi secara massif mengingat hal ini berhubungan dengan budaya masyarakat.

“BI terus mendorong GNNT [Gerakan Nasional Nontunai] karena mencetak uang harus mendatangkan bahan baku dari luar negeri dengan nilai yang tidak sedikit mengingat uang kertas belum bisa dibuat dengan bahan baku dari dalam negeri,” ungkap Bandoe saat ditemui wartawan di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret (UNS), Rabu (23/3/2016).

Dia mengatakan selain jumlah yang banyak, banyak masyarakat yang tidak bisa menyimpan sehingga uang menjadi cepat kucel dan rusak. Uang tersebut kemudian menjadi tidak layak edar dan harus dimusnahkan kemudian ditukar dengan uang baru.

“Tidak mudah mengubah kebiasaan dan budaya masyarakat hanya dengan sosialisasi. Kesiapan infrastrukur juga terus dilakuan,” kata dia.

Menurut dia, dalam waktu dekat akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Solo untuk pembayaran tiket angkutan umum. Wakil Rektor III UNS, Widodo Muktiyo, mengatakan UNS juga mendukung GNNT dengan pembayaran nontunai, seperti pembayaran uang kuliah.

Selain itu, pihaknya juga berencana pembayaran di kantin juga akan menggunakan kartu dengan menggandeng beberapa bank. “Banyak aspek yang bisa digarap karena kami ingin supaya mahasiswa tidak selalu bertransaksi dengan uang tunai,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya