SOLOPOS.COM - Ilustrasi bisnis online. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO—Pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi Covid-19 berdampak pada meningkatnya transaksi nontunai di Soloraya.

Salah satunya adalah tumbuhnya jumlah merchant Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) yang mencapai 36,33% selama semester I tahun 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, Gunawan Purbowo, mengatakan BI terus memperkuat kebijakan sistem pembayaran dalam rangka mendukung pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien.

“Jumlah merchant QRIS di Soloraya per 25 Juni 2021 tercatat mencapai 165.190 merchant di 7 wilayah. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 36,33% [year to date] dibandingkan posisi pada 31 Desember 2020,” ujar dia, kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Alhamdulillah, PHRI Sukoharjo Gelar Vaksinasi Covid-19

Gunawan menjelaskan demi mendorong ekonomi dan keuangan digital, pihaknya mengakselerasi peningkatan transaksi dan perluasan merchant QRIS lewat sinergi dengan kementerian/lembaga terkait, asosiasi dan industri.

Menurutnya, sosialisasi dan edukasi QRIS terus diperkuat dan diperluas baik dari sisi suplai maupun demand.
Selain itu, BI Solo terus menyosialisasikan agar masyarakat melakukan transaksi nontunai dengan QRIS. Transaksi QRIS disebut terus mengalami peningkatan, termasuk jumlah merchant-nya.

Di sisi lain, dari total sebanyak 165.190 merchant tersebut, rinciannya adalah Kota Solo 51.358 merchant, Kabupaten Sukoharjo 32.303 merchant, Kabupaten Klaten 23.407 merchant, Kabupaten Karanganyar 19.358 merchant, Kabupaten Sragen 14.780 merchant, Kabupaten Boyolali 13.226 merchant, dan Kabupaten Wonogiri 10.758 merchant.

“Pertumbuhan jumlah merchant QRIS tertinggi di Kabupaten Boyolali yang sebesar 49,14% [ytd]. Sedangkan jumlah merchant QRIS terbanyak berada di Kota Solo sebanyak 51.358 merchant,” imbuh dia.

Baca Juga: Hanya untuk Sektor Esensial dan Kritikal, Ini Syarat untuk Penumpang KRL

Masyarakat Kian Peduli

Di samping itu, sistem pembayaran secara umum juga meningkat di Soloraya. Hal ini lantaran selama pandemi transaksi banyak dilakukan secara online. Peningkatan terjadi pada transaksi kartu kredit, kartu debit, dan transaksi e-commerce.

Menurutnya, melejitnya transaksi nontunai menunjukkan masyarakat kian peduli pencegahan persebaran Covid-19 dengan transaksi belanja dengan nontunai. Hal ini ini juga terkonfirmasi dengan nilai penjualan transaksi belanja e-commerce masyarakat Jawa Tengah yang terus meningkat di tengah pandemi.

Dengan adanya PPKM, diperkirakan masyarakat akan melakukan belanja di platform e-commerce karena adanya penurunan mobilitas dan pembatasan bepergian.

“Pertumbuhan transaksi e-commerce di Jawa Tengah pada April 2021 mencapai sekitar 240% year on year[yoy]. Nilai transaksinya diperkirakan mencapai sekitar Rp3 triliun,” ungkap dia.

Baca Juga: Tak Perlu Repot, Atur Keuangan Anda Dengan 5 Aplikasi Ini

Sebelumnya, KPw BI Solo menilai dampak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat bersifat temporal sehingga tidak banyak memengaruhi perekonomian masyarakat. Hal ini lantaran masyarakat diklaim lebih siap menghadapi berbagai pembatasan aktivitas dan menyimpan optimisme lebih tinggi daripada pandemi Covid-19 tahun lalu.

Kepala KPw BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan sebenarnya dari sisi ekonomi tidak ada masalah. Menurutnya, tujuan PPKM Darurat ini untuk membatasi mobilitas khususnya sektor konsumsi masyarakat.

“Memang jika dilihat, sektor yang paling berdampak dari pembatasan ini adalah transportasi. Akan tetapi, apakah ini akan memengaruhi retail mungkin iya, tetapi tidak sedalam tahun lalu. Sekarang ini penjualan online makin masif sehingga orang kian terbiasa,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya