SOLOPOS.COM - Ilustrasi transaksi nontunai (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Bank Indonesia (BI) Solo terus mendorong pengoptimalan transaksi nontunai. Langkah itu diambil sebagai salah satu upaya efisiensi ekonomi.

Kepala Perwakilan BI Solo, Ismet Inono, menyampaikan pihaknya berencana menggandeng enam bank besar di Soloraya untuk membahas hal tersebut. Dalam pertemuan dengan wakil keenam bank itu dibahas mengenai influsifitas kartu sehingga satu kartu bisa digunakan untuk berbagai electronic data capture (EDC) tanpa ada potongan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Ismet Inono, apabila hal tersebut bisa dilakukan, kampanye transaksi nontunai akan lebih efektif. Selain memudahkan masyarakat, datu tempat, cukup memiliki satu EDC dan bisa digunakan untuk transaksi berbagai macam kartu.

Ismet menyampaikan tren pembayaran nontunai saat ini tumbuh positif. Salah satu indikatornya adalah melalui evaluasi real-time gross settlement (RTGS) yang selalu meningkat dari tahun ke tahun.

“Apabila program ini [transaksi nontunai] berhasil, akan terjadi efisiensi ekonomi. Biaya cetak uang bisa ditekan, bahkan antrean panjang penukaran uang saat Lebaran bisa terurai,” ungkap Ismet Inono saat dihubungi Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Ismet menyampaikan selama ini transaksi nontunai kebanyakan berasal dari dunia usaha. Namun pihaknya berharap tidak hanya pengusaha tapi masyarakat melakukan hal serupa. Dia menjelaskan tidak bermaksud mendiskriminasikan bank yang masih kecil. Menurut dia, bank yang sudah besar biasanya infrastruktur sudah siap dan langsung bisa dimanfaatkan.

Dia menyampaikan BI akan membuat Indonesian Payment Gate System untuk memantau seluruh transaksi di dalam maupun luar negeri. Selama ini transaksi di luar negeri tidak bisa diketahui padahal 40% masyarakat Indonesia yang belanja di luar negeri, melakukan transaksi secara nontunai. “Tapi yang perlu dipercepat adalah jalur mana yang hendak dilalui, apakah perguruan tinggi, instansi pemerintah atau lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan BNI Slamet Riyadi, Hanafiah, mengaku mendukung kampanye transaksi nontunai dengan menambah pemasangan mesin EDC. Hal tersebut untuk memudahkan nasabah mengakses perangkat perbankan. Pihaknya juga memberikan berbagai macam kemudahan kepada nasabah, seperti Internet banking maupun mobile banking.

Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk bertransaksi secara nontunai semakin meningkat. Oleh karena itu, pihaknya fokus ke institusi pendidikan sejak dini untuk mengenalkan produk perbankan. Hal itu dimaksudkan untuk mengenalkan perbankan kecil.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya