SOLOPOS.COM - HIBURAN MODERN -- Suasana di Trans Studio Bandung beberapa waktu lalu, Rencana pendirian taman hiburan modern ini di Kota Solo masih menuai pro dan kontra. (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

HIBURAN MODERN -- Suasana di Trans Studio Bandung beberapa waktu lalu. Rencana pendirian taman hiburan modern ini di Kota Solo masih menuai pro dan kontra. (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

SOLO – Wacana seputar pendirian Trans Studio di Solo ditanggapi beragam oleh kalangan DPRD setempat. Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto menilai keberadaan Trans Studio di Solo dapat mengancam keberlangsungan sejumlah obyek atau kawasan wisata di Kota Bengawan tersebut. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo diminta fokus terlebih dahulu kepada upaya pengembangan objek atau kawasan wisata yang ada.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Lebih baik Pemkot menunda dulu pemberian izin kepada pihak investor untuk pendirian Trans Studio di Solo, mengingat kondisi sejumlah obyek atau kawasan wisata di Solo ini masih sangat memrihatinkan. Saat ini akan lebih baik jika Pemkot memrioritaskan upaya pengembangan obyek-obyek wisata itu, seperti TSTJ, Taman Balekambang dan juga kawasan Sriwedari yang selama ini menjadi ikon ruang publik di Kota Solo agar memiliki daya tarik yang lebih dibandingkan sekarang,” tegas Supriyanto ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/1/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Supriyanto, keberadaan Trans Studio di Solo tetap dapat berdampak terhadap keberlangsungan TSTJ, Taman Balekambang, kawasan Sriwedari maupun kawasan lainnya. Meskipun diakuinya, masing-masing tempat tersebut memiliki segmen pasar yang berbeda dengan segmen pasar Trans Studio. “Tetap akan ada pengaruhnya, sebab walaupun beda segmen, pasar yang dituju tetap sejenis, yaitu masyarakat Kota Solo dan sekitarnya,” kata Supriyanto.

Sementara itu, pendapat sedikit berbeda disampaikan Anggota Komisi III DPRD Kota Solo, Abdullah AA. Menurut Abdullah, keberadaan Trans Studio nantinya tidak akan mematikan obyek atau kawasan lainnya, seperti TSTJ, jika kedua tempat hiburan itu dapat disinergikan. “Artinya, kedua tempat hiburan itu harus bersinergi, saling melengkapi, sehingga Trans Studio nantinya tidak lantas mematikan TSTJ ataupun kawasan lainnya,” tegas Abdullah.

Sebab menurut Abdullah keberadaan Trans Studio di Solo diharapkan dapat ikut meningkatkan perekonomian masyarakat di Kota Bengawan. Namun Abdullah menegaskan rencana itu harus diiringi dengan kesiapan Pemkot dalam menyediakan sarana dan prasarana pendukungnya, terutama akses menuju kawasan hiburan tersebut. “Tentunya Pemkot juga harus siap dengan konsekuensinya, yaitu dengan menyiapkan sarana dan prasarana, terutama akses jalan menuju ke lokasi tempat hiburan tersebut juga harus baik, sehingga orang yang akan datang ke tempat tersebut dapat nyaman,” tandasnya.

JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya