Tranformasi Cantik si Sarung Jawa...

Koleksi Rory Wardhana (Ayu Prawitasari/JIBI/Solopos)

Meski tidak termasuk busana harian namun menemukan kain sarung di Indonesia diakui atau tidak memang secepat orang mengerjapkan mata. Ada di mana-mana terutama di perkampungan dan terutama lagi saat Jumat siang atau ketika kaum muslim khususnya yang lelaki berbondong-bondong ke masjid menghadap Yang Kuasa.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Warnanya juga bermacam-macam, dari mulai cerah hingga yang gelap. Namun soal motif memang cenderung seragam yakni kotak dan garis-garis vertikal.

Nah, di tangan desainer lokal Solo, Rory Wardhana, material sarung yang merupakan bagian dari busana santai harian bertransformasi fantastis menjadi sejumlah busana ready to wear yang modis dan chic. Cutting maupun sejumlah detil pada busana menjadikan koleksi Rory yang akan dipamerkan di Amerika pada tahun depan ini terlihat sangat trendi.

Saat sekilas melihat dan apabila tak mendengar narasi pembawa acara di perhelatan fashion show yang digelar di Solo Paragon Mall pada Sabtu (2/11/2013) malam, mungkin pengunjung tak akan mengira apabila material pada 22 rancangan itu adalah sarung Jawa. Pasalnya, suasana panggung yang di-setting sangat atraktif seperti sebuah display toko serta sejumlah aksesori yang dikenakan para model nyaris menghilangkan aura daerah yang dibawa si sarung tradisional. Apabila tak cermat, tak salah juga apabila banyak orang mengira motif yang digunakan Rory adalah motif tartan yang sedang populer saat ini.  Diakui Rory, rancangan terbarunya saat ini terilhami dari orang-orang yang baru pulang dari masjid.

“Indonesia sangat kaya dengan produk budayanya. Salah satunya sarung. Saya kemudian berpikir kenapa tidak menggunakan sarung untuk materi yang akan dipamerkan di Solo Paragon Mall. Bertema Luxury of Sarong, saya ingin menyulap sarung menjadi busana kasual yang ditampilkan pada sequen pertama dan etnik untuk sequen kedua,” bebernya.

Koleksi Rory Wardhana (
Ayu Prawitasari/JIBI/Solopos)

Bagi fashionista penikmat detil, rancangan Rory kali ini mungkin bisa menjadi pilihan. Kekayaan aksen sarung yang disematkan pada denim terutama nampak pada man collections, di antaranya kain batik yang dijahit pada kerah tegak, kemeja bagian dada hingga denim pants-nya. Sementara untuk busana wanita, cutting yang nampak modern membuat koleksi Rory mudah sekali membuat kaum Hawa jatuh cinta.

Salah satu koleksi Rory yang unik adalah modern blazer kotak-kotak yang dipadupadan dengan kaus putih pas badan plus celana pendek denim. Sekilas melihatnya, blazer dengan panjang di atas lutut itu seperti mini dress cantik dengan pita yang melingkari perut. Namun ketika diperhatikan lebih lama, atasan itu ternyata blazer yang memiliki potongan mirip dress dengan bagian lengan seperti balon dan semakin ke bawah mirip model peplum.

Tak kalah menarik adalah koleksi cropped blazer yang dipadupadan dengan t-shirt pas badan serta hot pants. Meski terlihat sangat modern namun kesan elegan nampak pada cutting lengannya yang mirip dengan lengan-lengan gaun era Victoria. Tambahan high heels warna putih secara lengkap membuat penampilan model terkesan amat feminim dan trendi.

Bukan hanya Rory yang menampilkan koleksi terbaru untuk menyambut meriahnya akhir tahun namun Centro juga merilis beberapa gaun pesta batik eksklusif besutan Raden Sirait. Mengandalkan warna-warna tajam yang didominasi merah, hitam dan emas nan elegan, sejumlah koleksi Centro Solo dalam rangka menyambut ulang tahunnya yang pertama sukses menarik perhatian para pengunjung.

Sebagai toko outfit yang menyasar kelas menengah atas, koleksi busana pesta yang ditawarkan Centro memang selalu mewah. Didominasi dress pendek dan panjang dengan atasan model bustier nan seksi, koleksi Raden Sirait sangat cocok bagi pecinta fashion yang menginginkan penampilan glamor namun tetap etnik.