SOLOPOS.COM - Petugas memasang police line di sekitar belik Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit, Ponorogo, yang menjadi lokasi ditemukannya tiga bocah meninggal dunia, Minggu (1/11/2020). (Istimewa)

Solopos.com, PONOROGO -- Tiga bocah meninggal dunia karena tenggelam di belik atau sumber air di Dukuh Banyuripan, Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Minggu (1/11/2020).

Ketiga bocah yang meninggal itu bernama Reivano Eza Mustafa, Rafkah Robbi Putra, dan Dian Muhammad Arifin. Ketiganya masih berusia tujuh tahun dan merupakan warga Dukuh Banyuripan, Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hasil Seleksi CPNS Wonogiri: 556 Lolos, 4 Lowongan Dokter Spesialis Tidak Terisi

Peristiwa nahas ini bermula dari ketiga bocah ini bermain di sekitar belik yang memiliki kedalaman sekitar 1,5 meter. Mereka bermain bersama di sekitar belik pada Minggu sekitar pukul 08.30 WIB. Tetapi, hingga siang hari mereka tidak kunjung pulang.

Paur Subbag Humas Polres Ponorogo, Ipda Yayun Sri Winingrum, mengatakan karena tidak kunjung pulang, warga pun mulai mencari ketiga bocah malang tersebut. Salah satu saksi mengetahui ada tiga pasang sandal di sekitar belik.

Visi Misi Yuni-Suroto: Prioritaskan Pelayanan Publik dan Penanganan Kemiskinan Ketimbang Infrastruktur

“Melihat ada sandal di sekitar belik, warga kemudian mencari para korban di belik dengan meraba menggunakan kaki. Ternyata benar. Selanjutnya, ketiga bocah itu diangkat dalam kondisi sudah meninggal dunia,” jelas dia yang dikutip dari tribratanewsponorogo.com.

Yayun menuturkan petugas dari Polsek Sambit pun mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari olah TKP, ketiga bocah itu meninggal dunia karena tenggelam di belik tersebut. Petugas tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.

Legislator DPR Ingatkan Tingginya Potensi Pencurian Hak Kekayaan Intelektual di Era Digital

Ketiga bocah itu ditemukan dalam kondisi perut penuh air. Menurut keterangan para saksi, ketiga bocah ini memang kerap bermain bersama-sama.

“Barang bukti yang ditemukan antara lain tiga pasang sandal milik korban, tiga buah ketapel, baju dan celana milik korban. Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut kepada pihak manapun,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya