SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Identitas pembuang bayi dalam ember toilet rumah makan di Punggawan, Solo, telah terungkap.

Solopos.com, SOLO — Ada kisah tragis yang mewarnai terungkapnya pembuangan bayi tak bernyawa dalam ember toilet sebuah rumah makan di Kampung Bromantakan RT 002 /RW 004, Punggawan, Banjarsari, Solo, Minggu (14/5/2017) lalu. Sebelum meninggal dunia, bayi itu mengalami luka parah di kepala karena terbentur benda keras setelah keluar dari perut ibunya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pelaku pembuangan yang juga ibu sang bayi malang itu adalah perempuan muda berinisial RN, 18, warga Kampung Bromantakan RT 002 /RW 004, Punggawan, Banjarsari, Solo. Kapolsek Banjarsari, Kompol I Komang Sarjana, mengungkapkan kronologi kejadian tragis itu sebelum RN meninggalkan bayi tak berdosa itu di toilet.

Dari pemeriksaan, Kapolseke mengatakan RN mulai merasakan akan melahirkan pada pukul 04.00 WIB. RN kemudian keluar rumah menuju ke toilet di warung sate di pinggir Jl. dr. Soepomo. Jarak antara toilet dengan rumahnya sekitar 50 meter.

“Pelaku melahirkan bayi pukul 04.30 WIB. Pada [RN] saat melahirkan, kepala bayi terbentur benda keras [sehingga] mengeluarkan banyak darah hingga tewas. Kami menemukan luka parah pada bagian kepala bayi saat olah TKP [tempat kejadian perkara],” kata dia.

Menurut Komang, pelaku langsung pulang ke rumah setelah melahirkan. Bayi tersebut hasil hubungan gelap dengan laki-laki berinisial T, 19, yang sekarang masih diburu polisi. Pelaku mengaku telah berpacaran dengan T selama 1,5 tahun hingga hamil.

Komang menyatakan pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Baca juga: Pembuang Bayi dalam Ember Toilet di Punggawan Solo Ternyata Sang Ibu.

Sementara itu, RN mengaku selama hamil sering memakai baju ukuran besar agar tidak diketahui orang tuanya sedang hamil. Kedua orang tuanya baru mengetahui dia melahirkan bayi setelah polisi datang ke rumah.

“Saya malu melahirkan bayi dalam kondisi belum resmi menikah. Awalnya hanya berniat membuang bayi dan tidak ada niatan sedikitpun untuk membunuhnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya