SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (Dok Solopos)

Solopos.com, JAKARTA -- Temuan Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian menyebutkan editor Metro TV Yodi Prabowo menusuk-nusuk tubuhnya sebanyak lima kali.

Tusukan tersebut masing-masing empat tusukan di dada dan satu tusukan di leher. Tusukan di leher paling fatal dan diduga itulah yang menyebabkan almarhum meninggal dunia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu terungkap dalam jumpa pers pengungkapan kasus tewasnya editor Metro TV Yodi Prabowo di Markas Polda Metro Jaya. Jumpa pers dipimpin Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus.

Terungkap, Editor Metro TV Meninggal Dunia karena Bunuh Diri, Pisau Dibeli Sendiri

Laporan dari Kedokteran Forensik kepolisian menyebutkan korban sudah dalam kondisi membusuk saat tiba di rumah sakit. Hal itu karena berdasarkan penyidikan, jasad baru ditemukan dua hari setelah peristiwa.

Menurut temuan Kedokteran Forensik, empat tusukan di dada memiliki kedalaman bervariasi. "Ada yang kedalam luka hanya sampai jaringan otot, yang kedua dan ketiga lebih dalam lagi. Yang terakhir luka terdalam menembus sampai memotong bagian bawah paru-paru," ujar seorang perwira Kedokteran Forensik dalam jumpa pers itu.

Kontak dengan Wawali Solo yang Positif, 18 Anggota DPRD Solo Jalani Swab Test

Dipicu Konsumsi Narkoba

Selanjutnya, ada satu tusukan lagi adalah goresan di leher. Tusukan di leher ini, oleh Kedokteran Forensik, disimpulkan sebagai penyebab utama kematian.

"Ada luka tajam di leher untuk memotong tenggorokan tapi tak sampai memotong pembuluh darah utama leher. [Polisi] Tidak menemukan bukti kekerasan lain, sebab penyebab korban kekerasan mati di leher," lanjut dia.

Dalam pemeriksaan yang lebih lanjut, tim Kedokteran Forensik menjelaskan bahwa ditemukan kandungan narkoba pada urine jenazah editor Metro TV tersebut. "Ditemukan kandungan amfetamin di dalam urine," jelas polisi.

Ancang-Ancang Go Public, Raffi Ahmad akan Jual Saham Perusahaannya di Bursa

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menduga penggunaan obat terlarang itu, berdasarkan keterangan ahli, membuat korban tidak memedulikan luka-luka ditubuhkan.

Lantaran itu, editor Metro TV tersebut bisa menusuk-nusuk tubuhnya hingga lima tusukan itu. “Efek amfetamin meningkatkan keberanian yang sedemikian luar biasa," jelas Ade seperti dikutip Bisnis.com, Sabtu.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, teka-teki meninggalnya editor Metro TV Yodi Prabowo akhirnya terjawab. Yodi dinyatakan meninggal dunia karena bunuh diri dengan menggunakan pisau yang dibeli sendiri di Ace Hardware.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya