SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (Antara)

Solopos.com, SOLO -- Kisah tragis dialami TC, warga Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Solo. Setelah kehilangan ibunya karena sakit pada Senin (26/10/2020), ia giliran kehilangan sang neneknya tepat sepekan kemudian atau Senin (2/11/2020).

TC semakin sedih ketika kabar meninggalnya sang dikaitkan dengan virus corona. Akibatnya, ketika sang nenek yang berinisial W, 71, meninggal dunia, ia merasa para tetangga menjauhinya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepada wartawan yang menemui di rumahnya, Senin, TC mengatakan ibunya, M, meninggal karena sakit pada perutnya, bukan karena terpapar virus corona. Kematian M membuat neneknya, W, terpukul hingga pada Senin pagi meninggal dunia di rumah.

Konfirmasi Positif Covid-19 Solo Tambah 36, Paling Banyak Dari Jebres 13 Kasus

Apalagi, kabar beredar di kalangan tetangga menyebut M yang meninggal di rumah sakit terpapar virus corona. TC mengatakan kabar itu membuat para tetangga tidak datang ke rumah duka. Ia tidak mengetahui siapa yang meminta tetangga untuk tidak datang ke rumah duka.

“Saya sudah lapor, tapi disuruh menunggu sampai ada tim kesehatan. Katanya kami tidak boleh pegang [jenazah W]. Dari pagi sampai siang kami menunggu. Kami orang tidak punya, tapi apakah harus dijauhi,” papar TC.

Dokter RS Swasta Sukoharjo Dan Suaminya Meninggal, Anaknya Juga Positif Covid-19

Ia membantah kabar yang beredar bahwa ibunya, M, meninggal dunia karena Covid-19. Menurutnya, saat itu jasad ibunya boleh dibawa pulang ke rumah duka. Selain itu, pemakaman ibunya juga tidak menggunakan protokol pemulasaran jenazah Covid-19.

Tes Swab

Kendati begitu, TC mengakui sempat ada petugas kesehatan yang datang dan mengambil sampel swab ia dan keluarganya pada Minggu (1/11/2020) sore. Hanya, sampai Senin hasil uji swab itu belum keluar.

TC pun mengaku menjalani karantina mandiri sejak petugas datang mengambil sampel swabnya. Begitu juga dengan neneknya. Namun, sang nenek meninggal pada Senin.

Terus Bertambah, Positif Covid-19 Perkantoran Pemkot Solo Kini Jadi 11 Orang

Ia berharap tidak ada pemberitaan serta kabar yang menyudutkan keluarganya. Ia juga tidak menuntut apa pun seperti dana sosial. Ia menjelaskan keluarga memilih karantina mandiri atas permintaan petugas datang pada Minggu.

Jenazah W baru dievakuasi sekitar pukul 14.00 WIB oleh Tim Kamboja. Beberapa petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mengevakuasi jenazah W. Jenazah saat ini sudah dimakamkan di permakaman umum wilayah Jebres.

KRL Jogja-Klaten Uji Coba 6 Hari Mulai Selasa, Ini Tahapan Rutenya

Sementara itu, salah seorang tetangga TC, PW, membantah para tetangga mengucilkan keluarga TC. Seluruh warga bergotong royong untuk berkoordinasi dengan Puskesmas dan pemerintah kelurahan. “Tidak ada yang mengucilkan, karena ada karantina kami jaga jarak,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya