SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemerkosaan anak. (Freepik)

Solopos.com, GHENT — Seorang gadis berusia 14 tahun menjadi korban pemerkosaan massal di permakaman saat hendak menemui temannya. Aksi pemerkosaan itu terekam video yang kemudian beredar di dunia maya. Ironisnya, hal tersebut membuat korban stres hingga nekat mengakhiri hidupnya.

Aksi pemerkosaan terhadap korban terjadi di permakaman di Kota Ghent, Belgia. Aksi biadab itu dilakukan lima pria yang telah diringkus polisi berdasarkan hasil identifikasi foto wajah pelaku.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kelima tersangka berasal dari Kota Ghent dengan tiga di antaranya anak di bawah umur berusia 14 tahun dan 15 tahun. Sementara dua orang lainnya berusia 18 tahun dan 19 tahun.

Baca Juga: Korban Perampokan Di Bekasi Diperkosa saat Main Tik Tok

Kedua tersangka yang masih di bawah umur merupakan saudara kandung. Polisi juga sudah mengantongi identitas tersangka lainnya.

Baca Juga: Arti Mimpi Diperkosa Tak Selamanya Buruk, Cek Dulu!

Mereka ditangkap dengan tuduhan melakukan pemerkosaan, aksi tidak senonoh, pengambilan, dan penyebaran foto-foto yang membuat korban frustasi.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Gavare, Denis Dierick, menyampaikan belasungkawa. Dia mengaku mengenal korban dengan baik dan menyebut kematiannya adalah tregedi yang tidak manusiawi.

Sementara itu pemerintah Belgia lewat Menteri Kehakiman Negara,  Vincent Van Quikernborn, mengungkapkan kekecewaan setelah mendengar kisah tragis tersebut.Dia berjanji akan memberi hukuman tegas terhadap pelaku korban pemerkosan massal.

“Tersangka telah ditangkap dan penyelidikan sedang dilakukan, keadilan harus ditegakkan,” kata Quikernborn, seperti dikutip dari Mirror pada Kamis (3/6/2021).

Aksi pemerkosaan itu terjadi saat korban yang berasal dari Gavare, Ghent bagian selatan, itu hendak menemui temannya di permakaman Westerbegraafplaats cemetery pada Sabtu (15/5/2021). Namun, dia malah bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenal dan kemudian memerkosanya bersama-sama.

Gadis korban pemerkosaan masal itu kemudian mengakhiri nyawanya sendiri pada Rabu (19/5/2021) setelah frustasi dengan persitiwa yang menimpamya. Keluarga mengetahui korban diperkosa setelah diberitahu salah satu teman putrinya.

Ayah gadis tersebut mengatakan bahwa anaknya membutuhkan bantuan setelah kejadian itu. Namun, bantuan yang datang terlalu lama. Ayah korban menambahkan foto yang beredar membuat korban semakin tertekan dan dia tidak bisa menerima kenyataan pahitnya.

Baca Juga: Memancing, Anak Selamat namun Ibu Hilang Diterkam Buaya

“Dia melihat seluruh dunia menjadi berantakan, jika tidak ada orang-orang ini [para tersangka], dia masih tetap di sini, yang bisa aku harapkan hanyalah keadilan,” ucapnya kepada wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya