SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, TAIPEI — Bayi perempuan berusia 18 bulan di Taiwan harus mengalami kisah tragis saat disiksa ibunya dan tiga saudara ibunya, 15 Januari 2018 lalu. Bayi malang itu dipukuli hingga meninggal dunia dan bahkan sempat diajak karaoke oleh ibunya meski sudah tak bernyawa.

Dikutip dari World of Buzz, Selasa (22/1/2019), kejadian tersebut bermula kala si bayi terus menangis dan tak mau meminum susu ibunya. Emosi sang ibu bayi yang tak disebutkan namanya itu kemudian tersulut kala anaknya membuat beberapa alat kecantikannya berantakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bayi malang itu lantas dipukuli menggunakan alat pemijat punggung dan dicubit menggunakan kuku. Lebih tragisnya, sang ibu bayi justru membiarkan ketiga saudaranya ikut menyiksa anaknya.

Setelah disiksa, bayi itu tak sadarkan diri. Sayang, ibu dan ketiga saudaranya mengira anak tersebut tertidur pulas setelah tak dipukuli. Tak berselang lama, ibu bersama ketiga saudara perempuannya pergi ke rumah karaoke dengan mengajak si bayi yang tak sadarkan diri.

Setibanya di rumah karaoke, bayi tersebut sempat akan sadarkan diri, namun dipukul lagi oleh si ibu karena dianggap akan menangis. Sayang, ibu kejam itu tak menyadari jika anaknya sedang menjemput ajal.

Puas bernyanyi bersama ketiga saudaranya, si ibu baru menyadari ada yang aneh pada anaknya yang tak bangun-bangun. Ia pun bergegas membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sayang, nyawa bayi 18 bulan itu tak tertolong. Pihak rumah sakit kemudian memanggil polisi karena terdapat luka lebam dan bekas cakaran di tubuh sang bayi.

Setelah dilakukan autopsi, diketahui bayi itu meninggal dunia karena mengalami pendarahan parah pada kepalanya. Ibu bayi dan ketiga saudaranya pun kemudian ditahan pihak kepolisian setelah dipastikan menjadi tersangka.

Ibu bayi tersebut diketahui merupakan perempuan yang masih berusia 18 bulan. Ia tinggal bersama tiga saudara perempuan dan satu saudara laki-lakinya setelah bercerai dengan suaminya yang lebih tua dua tahun.

Sementara itu, ayah sang bayi yang juga tak diungkapkan identitasnya mengaku menyesal telah membiarkan anak tercintanya dirawat mantan istrinya yang ternyata tega melakukan penyiksaan.

“Saya akan memastikan keadilan ditegakkan. Saya menyesal tidak membuatmu tinggal bersamaku dan membiarkanmu menderita,” ujar sang ayah.

Kini, proses hukum kasus tersebut masih berjalan. Ibu bayi dan ketiga saudaranya hingga kini masih mengelak menyiksa bayi dengan tujuan pembunuhan.

Keempat orang itu beralasan bayi 18 bulan tersebut dirasuki roh jahat dan harus dipukuli untuk membuatnya patuh. Dari keterangan para pelaku, terungkap pula bahwa bayi tersebut disiksa sejak awal Januari 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya