SOLOPOS.COM - Korban tewas penambang dibawa ke ambulan di Soma, sebuah daerah di Turki, Jumat (16/5/2014). (JIBI/Solopos/rReuters/Osman Orsal)

Solopos.com, SOMA- RRegu penyelamat menyudahi pencarian mereka pada Sabtu (17/5/2014) petang setelah menemukan dua mayat penambang lainnya.

Dua mayat tersebut diyakini terakhir yang tersisa. Sehinggga total mayat yang ditemukan dalam kecelakaan kerja terparah di Turki itu berjumlah 301.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Hal tersebut dikatakan menteri energi, Taner Yildiz.

“Para pekerja yang baru ditemukan akan dibawa dan diberikan kembali ke keluarga mereka. Jika tidak ada laporan lebih lanjut dari keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, kami akan menghentikan pencarian kami,” ungkapnya.

Dia juga menambahkan, sebelumnya, terjadi kebakaran yang terjadi di tambang sempat menghalangi tim penyelamat yang telah dipadamkan.

Namun, Yildiz mengatakan tim penyelamat akan melakukan pencarian terakhir di seluruh tambang sebelum mengakhiri pencarian.

Bencana ini memicu kemarahan rakyat di seluruh daerah di Turki. Protes yang ditujukan untuk pemilik tambang tersebut menuduh pemilik tambang lalai dan mengabaikan keselamatan hanya untuk meraup keuntungan.

Perdana Menteri, Tayyip Erdogan, juga dinilai terlalu dekat dengan bos perusahaan tersebut dan tidak sensitif terhadap reaksi masyarakat terhadap tragedi tersebut.

Erdogan telah memimpin lebih dari satu dekade dengan pertumbuhan ekonomi Turki yang pesat.

Tapi, hal tersebut tidak diimbangi dengan standar keselamatan pekerja sehingga terjadi kecelakaan kerja yang paling parah di dunia.

Sementara itu, protes memuncak di Soma pada Jumat kemarin sehingga polisi anti huru-hara menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa.

Tidak hanya di Soma, Jumat malam, demonstran bentrok dengan polisi di kota pelabuhan barat Izmir. Demonstran memasang berikade dan melemparkan batu serta kembang api ke arah polisi. Sehingga 40 orang ditahan atas peristiwa ini seperti dilansir koran Hurriyet dikutip Reuters.

Protes juga dilayangkan di Istanbul. Beberapa warga di kota memukul panci dan wajan dari jendela rumah mereka yang menandakan aksi anti pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya