SOLOPOS.COM - Salah satu mayat korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo, Sapta Dandaka, 49, tengah diusung masuk ke ambulan untuk keperluan autopsi, Selasa (21/10/2014). Dalam tragedi tersebut, Sapta memilih bunuh diri setelah menghabisi istri dan anaknya yang masih berusia 12 tahun. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengusahakan agar Danie Sulistiyaningrum, putri sulung Kepala Desa (Kades) Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo, Sapta Dandaka, tetap bisa melanjutkan kuliah. Bahkan, UMS berencana memprioritaskan Danie untuk mendapatkan beasiswa.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMS, Muhammad Wahyuddin, mengaku telah memerintahakan tim untuk menjenguk kondisi Danie di rumah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Biro Administrasi Akademik (BAA) dan benar bahwa Danie adalah mahasiswa UMS.

Danie tercatat sebagai mahasiswa aktif Program Studi (Prodi) Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mahasiswi kelahiran 7 Mei 1996 tersebut baru menempuh pendidikan semester I.

“Kami baru bisa mengetahui langkah apa yang akan kami ambil setelah kunjungan tersebut. Jika memang membutuhkan biaya kuliah, kami akan memprioritaskan dia untuk mendapatkan beasiswa. Apalagi, dalam surat wasiat itu keluarga Danie tengah terlilit hutang dan diamanahi untuk tetap kuliah,” paparnya kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/10/2014).

Dampingi Danie

Selain itu, pihak kampus juga siap menyediakan psikiater untuk mendampingi Danie. Apalagi, Danie diperkirakan mengalami guncangan jiwa setelah keluarganya tertimpa musibah.

“Jika memang nanti dibutuhkan, kami punya tim pelayanan psikologi yang kompeten menangani masalah tersebut. Yang terpenting, Danie tetap bisa kuliah,” imbuhnya.

(Baca Juga : Tragedi Sukoharjo, Kades Diduga Bunuh Anak dan Istri Lalu Bunuh Diri, Kronologi Tragedi Puhgogoh, Ini Bentuk Surat Wasiat Kades Puhgogor, dari Pujian TMMD hingga Curhat Soal Staf, Jenazah Keluarga Kades Diautopsi, Putra Sulung Histeris, Putra Korban Butuh Pendampingan, Sebelum Tewas Kades Puhgogoh Kerap Bilang Ingin Bunuh Diri, Ini Pesan Terakhir Istri Kades kepada Siswa SMAN 3 Sukoharjo,  Istri kades Mantan Guru SMAN 4 Solo, Ini Rincian Utang Kades Puhgogoh)

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo, Sapta Dandaka, 49, ditemukan tak bernyawa di rumahnya di RT 002/RW 002, Ngesong, Puhgogor, Bendosari, Selasa pagi.

Jasad Sapto tergantung di pintu rumah antara ruang tengah dengan ruang tamu. Sementara, istri Sapto, Titik Suryani, 40 dan anak mereka, Dwi Pangestu, 12, juga ditemukan tewas bersimbah darah. Jenazah mereka terbujur di lantai di dekat jasad kades.

Diduga, Sapta nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri setelah membunuh istri dan anak kedua mereka. Sapta juga meninggalkan empat lembar surat.

Salah satu lembaran surat wasiat itu berisi pesan agar anak sulung Sapto, Danik, yang saat ini kuliah di UMS menjadi anak salehah.

(Baca Juga : Tragedi Sukoharjo, Kades Diduga Bunuh Anak dan Istri Lalu Bunuh Diri, Kronologi Tragedi Puhgogoh, Ini Bentuk Surat Wasiat Kades Puhgogor, dari Pujian TMMD hingga Curhat Soal Staf, Jenazah Keluarga Kades Diautopsi, Putra Sulung Histeris, Putra Korban Butuh Pendampingan, Sebelum Tewas Kades Puhgogoh Kerap Bilang Ingin Bunuh Diri, Ini Pesan Terakhir Istri Kades kepada Siswa SMAN 3 Sukoharjo,  Istri kades Mantan Guru SMAN 4 Solo, Ini Rincian Utang Kades Puhgogoh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya