SOLOPOS.COM - Warga yang melintas di Jl Slamet Riyadi, Solo berdoa untuk korban penembakan yang dilakukan oleh Adam Lanza 20 yang menewaskan 28 orang di SD Sandy Hook, Newtown Connecticut, AS Minggu (16/12/2012). Penembakan biadab tersebut mendapat kutukan dari berbagai negara. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Warga yang melintas di Jl Slamet Riyadi, Solo berdoa untuk korban penembakan yang dilakukan oleh Adam Lanza 20 yang menewaskan 28 orang di SD Sandy Hook, Newtown Connecticut, AS Minggu (16/12/2012). Penembakan biadab tersebut mendapat kutukan dari berbagai negara. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO—Aksi penembakan brutal hingga menewaskan 28 orang di SD Sandy Hook di Newtown Connecticut, Amerika Serikat mematik keprihatinan bagi warga Solo. Sejumlah warga menggelar aksi keprihatinan pada Car Free Day (CFD), Minggu (16/12/2012).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan pantauan Espos, sejumlah warga berkumpul di bawah jembatan Sriwedari pukul 07.00 WIB. Mereka kemudian membentuk sebuah lingkaran. Dengan memegang bunga, mereka lalu berdoa bersama bagi korban aksi penembakan tersebut. Seusai berdoa, masing-masing warga meletakkan bunga tepat di poster yang bertuliskan “Nderek Belasungkawa Tragedi Amerika Berdarah”. Mereka mengutuk keras dan prihatin atas aksi penembakan hingga menyebabkan 28 nyawa melayang tersebut.

Aksi sejumlah warga ini menarik perhatian pengunjung CFD pagi itu. Bahkan sejumlah pengunjung ikut meletakkan bunga sebagai wujud keprihatinan atas tragedi yang terjadi di SD Sandy Hook.

Warga Jebres, Rahayu mengaku miris dengan aksi penembakan brutal yang terjadi Jumat (14/12) lalu. Dia mengaku prihatin dengan aksi penembakan itu. Apalagi diketahui puluhan orang yang menjadi korban adalah anak-anak.

“Kami sangat prihatin dengan aksi itu. Kami juga ikut berduka atas tragedi itu,” tuturnya.

Hal senada disampaikan warga lain, Iwan. Dia berharap tragedi penembakan tidak terjadi lagi. Apalagi tragedi penembakan terjadi di Indonesia. Menurutnya, peran serta guru dan orangtua dalam membimbing anak menjadi faktor utama dalam mengendalikan kasus penembakan seperti itu. “Kami benar-benar prihatin. Semoga keluarga yang menjadi korban tabah dan ini tidak terulang lagi,” katanya.

Sebagaimana diketahui Adam Lanza, laki-laki berusia 20 tahun dengan membabi buta menembak orang yang berada di SD Sandy Hook, Jumat (14/12) waktu setempat. Sebanyak 28 orang tewas dalam tragedi itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya