SOLOPOS.COM - Ilustrasi Waduk Kedungombo di kawasan Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah. (Google)

Solopos.com, BOYOLALI -- Sejumlah pihak berkomitmen melakukan evaluasi bersama untuk mencegah terulangnya tragedi perahu terbalik di Waduk Kedungombo wilayah Kecamatan Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, yang menelan sembilan korban jiwa.

Camat Kemusu, Sumarno, mengatakan peristiwa tersebut akan menjadi pelajaran penting. Ke depan, tegas dia, aspek keselamatan pun harus benar-benar ditekankan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan sebelumnya sudah ada sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat terkait aspek keselamatan.

"Sosialisasi sebenarnya sudah. Perahu juga sudah dibekali pelampung. Tapi kadang tidak diperhatikan. Sebenarnya ada, masing-masing perahu ada pelampung," kata dia, Senin (17/5/2021).

Baca juga: Tragedi Perahu Terbalik di WKO Boyolali: Pengemudi & Pemilik Warung Apung Berpotensi Jadi Tersangka

Dia menjelaskan untuk lokasi wisata tersebut, sebenarnya hanya ada beberapa perahu yang diperuntukkan untuk penumpang. Perahu tersebut membawa penumpang dari tepi waduk ke warung apung milik warga. Sedangkan untuk perahu-perahu lain merupakan perahu milik nelayan untuk menuju karamba.

Diberitakan, perahu wisata di Waduk Kedungombo Kemusu Boyolali berpenumpang 20 orang terbalik, Sabtu (15/5/2021). 11 Orang selamat dalam insiden itu sedangkan sembilan orang lainnya tenggelam dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Peristiwa kecelakaan perahu tersebut salah satunya disebabkan karena muatan perahu yang melebihi kapasitas seharusnya yakni 12 orang. Selain itu, diperkirakan perahu tidak difasilitasi pelampung untuk para penumpang.

Baca juga: Operasi Pencarian Korban Perahu Terbalik di Waduk Kedungombo Boyolali Resmi Ditutup

Pada bagian lain, Pemerintah Kabupaten Boyolali menyatakan belum bisa optimal dalam melakukan pengawasan operasional lokasi wisata di kawasan waduk karena berkaitan dengan wewenang.

"Posisi kami serba repot. Sebab posisinya ada di atas air yang menjadi kewenangan BBWS [Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana]. Demikian juga terkait sarana dan prasarana [di atasnya], daya muat, spesifikasi dan sebagainya jadi kewenangan BBWS," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Susilo Hartono, Senin.

Syarat Pengemudi Perahu

Dia mengatakan terkait hal itu ke depan perlu evaluasi lebih lanjut.

"Ke depan memang perlu evaluasi, walaupun mungkin kami tidak memiliki kewenangan perizinan, terutama yang ada di kawasan waduk. Sebab bukan wilayah kami. Termasuk mengenai syarat pengemudi perahu, apakah wajib memiliki semacam SIM atau tidak. Kalau memang disyaratkan, siapa yang berwenang menerbitkannya?" kata dia.

Baca juga: Akhirnya, Semua Korban Perahu Terbalik di Kedungombo Boyolali Ditemukan

Dia mengatakan kedisiplinan dalam menerapkan standar operasional prosedur (SOP) guna mendukung keamanan di lokasi wisata harus menjadi perhatian setiap pengelola.

"Mestinya ketika izin mengoperasikan perahu, dari BBWS, kemungkinan sudah ada regulasi mengenai daya muat, dan SOP lainnya yang harus dipenuhi," lanjut dia.

Menurut Susilo, evaluasi perlu dilakukan bukan hanya untuk Kedungombo, namun waduk lainnya seperti Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak. Sebab di Waduk Cengklik juga ada aktivitas perahu.

Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, mengatakan ke depan harus ada perbaikan untuk pengelolaan wisata tersebut.

"Kejadian ini harus jadi pelajaran. Pemerintah harus memberi treatment kepada masyarakat. Sebab pengelolanya bukan badan usaha. Ini masyarakat. Kalau dikelola badan usaha, retribusi jelas, dasar usaha jelas, sehingga treatmentnya pun sudah pasti ada. Kalau misalnya tidak ada sosialisasi, rompi dan sebagainya pasti yang bertanggung jawab," kata dia.

Baca juga: 2 Kali Gunung Merapi Erupsi Dalam Sehari, Selo Boyolali Dipastikan Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya