SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Pembunuhan JIBI/Harian Jogja/Antara

Harianjogja.com, KULONPROGO – Keluarga Rina Astuti, korban pembunuhan pada Sabtu (3/5/2014) tidak menyangka jika guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Rela Bhakti II, Wates tewas di tangan rekan kerja.

Ayah korban, Sugito, 71, mengisahkan usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Rina masih terlihat sehat.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

“Habis upacara itu masih baik-baik saja. Masih beraktivitas seperti biasa,” ungkap dia saat ditemui di kediaman Rina, Dusun Sedan, Sidorejo, Lendah, Kulonprogo, Minggu (4/5/2014).

Berita mengenai kematian putrinya ia terima dari rekan istrinya. Saat itu dikabarkan jika ada pembunuhan di SLB tempat putrinya mengajar.

“Tentu saya cemas bukan main. Saya dapat kabar jam 13.00 WIB, ternyata kejadiannya sekitar jam 11.00 WIB,” terang dia.

Sugito berharap proses hukum untuk pelaku, Giyanto warga warga Pedukuhan Clawer, Desa Pengasih dapat segera diselesaikan dengan adil. Dia berharap pelaku dihukum seumur hidup atas kematian putrinya yang meninggalkan dua anak yang masih kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya