SOLOPOS.COM - Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6). Identifikasi dan pra-rekonstruksi tersebut dilakukan untuk mengetahui proses tewasnya Angeline (8). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Tragedi pembunuhan Angeline terus memunculkan fakta-fakta baru yang belum terungkap ke publik.

Solopos.com, DENPASAR — Polisi diminta tidak mengabaikan kesaksian banyak orang yang mengetahui atau mendengar kondisi Angeline sebelum meninggal. Bahkan, lawyer (P2TP2A) Denpasar, Siti Sapura, mengaku mengetahui menemukan seseorang yang mengetahui pembunuh Angeline yang hingga kini belum disebutkan namanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasalnya, hingga saat ini polisi baru menetapkan satu tersangka, yakni Agustai Hamdai, sebagai tersangka berdasarkan pengakuannya. Siti Sapura mengatakan dirinya pernah meminta polisi agar menginterogasi seseorang yang dia maksudkan tersebut.

“Saya sudah pernah bilang ke polisi, Pak tolong dia diinterogasi. Tapi sayangnya tidak ditanggapi. Dia mengetahui salah satu pembunuh, dia akan mengungkapkan siapa nama itu,” kata Siti Sapura di Denpasar seperti ditayangkan Metro TV, Sabtu (13/6/2015).

Siti Sapura juga meminta polisi untuk tidak mengabaikan keterangan dan kesaksian sejumlah pihak yang mengetahui kondisi Angeline sebelum dibunuh. Salah satunya adalah guru Angeline yang pernah menemukan tubuh Angeline penuh lebam.

Siti juga yakin bahwa ada yang mencurigakan di balik masuknya Agus ke rumah Margareth Megawe, ibu angkat Angeline. Seperti diketahui, Margareth disebut sangat tertutup terhadap dunia luar. “Dia dibayar. Tolong pada penyidik untuk menyelidiki siapa yang mengirim dia [Agus] masuk bekerja ke rumah Margareth.”

Agus mengungkapkan kepada anggota Fraksi Hanura DPR, Akbar Faizal, di Mapolresta Denpasar, Sabtu (13/6/2015), bahwa pembunuhan Angeline dia lakukan atas perintah Margareth Megawe. “Dia mengaku kepada saya bahwa tersangka ini membunuh korban atas perintah ibu angkat korban [Margareth],” ungkap Akbar seusai bertemu dengan Agus seperti dikutip Solopos.com dari Okezone.

Agus juga mengaku tega membunuh bocah malang tersebut karena dijanjikan Rp2 miliar oleh Margareth. “Pengakuan Agus cukup mengejutkan dia diiming-imingi Rp2 miliar oleh Margaret,” kata Akbar. Agus mengaku uang Rp2 miliar itu akan diberikan oleh Margareth pada 25 Juni 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya