SOLOPOS.COM - Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6). Identifikasi dan pra-rekonstruksi tersebut dilakukan untuk mengetahui proses tewasnya Angeline (8). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Tragedi pembunuhan Angeline di rumah ibu angkatnya terus mengungkapkan fakta baru.

Solopos.com, DENPASAR — Kesimpulan Polresta Denpasar bahwa Angeline dibunuh oleh Agustai Hamdai kembali diragukan. Bahkan, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar menyatakan tak percaya bahwa Agus adalah pembunuh Angeline.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lawyer P2TP2A, Siti Sapura, mengatakan keraguannya atas kesimpulan polisi berdasarkan penelusurannya bersama penyidik di tempat kejadian perkara (TKP). Menurut Siti, dia pernah meminta keterangan Agus secara langsung tak lama setelah Angeline dinyatakan hilang. Waktu itu, Agus masih bekerja di rumah Margareth, ibu angkat Angeline.

“Saya tanya berapa lama kamu bekerja di sini?” kata Siti Sapura dalam wawancara live di TV One dari Denpasar, Jumat (12/6/2015), menirukan pertanyaannya kepada Agus. “[dia jawab] Satu bulan. ‘Apa yang Mas Agus ketahui tentang Angeline?’ Katanya Angeline anaknya pendiam.”

Tak hanya itu, kepada Siti Sapura, Agus juga mengungkapkan ada indikasi kekerasan yang dilakukan oleh orang selain dirinya. “Saya tanya apakah Angeline mengalami kekerasan, Agus menjawab ‘saya tidak tahu’. Tapi menurut Agus, setiap malam Angeline sering menangis di kamar ibunya,” kata Siti.

Saat ditanya apakah pernah melihat Angeline terluka, Agus bercerita pernah melihat bocah tersebut menangis dan hidungnya berdarah. Agus pun bertanya kepada Angeline tentang apa yang terjadi. “Katanya [Angeline] dipukul sama Mama,” kata Siti menirukan keterangan Agus.

Menurut Agus seperti penuturan Siti, setiap pagi sebelum sekolah, Angeline harus memberi makan ayam bersama Agus. “Ayam itu jumlahnya ratusan, bukan puluhan seperti keterangan keluarga, jadi lebih mirip peternakan. Kalau tidak mau, dia [Margareth] marah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya