SOLOPOS.COM - Siswa SDN Nayu Barat 2 Solo kirim doa untuk Angeline, Jumat (12/6/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos/ilustrasi)

Tragedi pembunuhan Angeline masih diusut polisi. Sebelumnya tersangka memberi pengakuan mengejutkan. Belakangan, kata polisi pengakuan itu dicabut.

Solopos.com, DENPASAR — Tersangka pembunuhan gadis cilik Angeline, 8, Agustinus Tae Hamdamai sebelumnya mengaku dijanjikan dibayar Rp2 miliar untuk menghabisi nyawa Angeline. Pengakuan itu disampaikan kepada  anggota Komisi III DPR Akbar Faisal, saat menjenguknya Sabtu (13/6/2015). Namun belakangan, kata polisi pengakuan itu dicabut Agustinus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sudah dicabut lagi oleh dia. Itu bohong, itu main-main saja,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Gedung Divisi Humas Jl Senjaya, Jakarta Selatan, Senin (15/6/2015) sebagaimana dikutip Detik.

Anton menjamin pencabutan pernyataan itu bukan atas dasar desakan pihak penyidik. Namun murni keinginan Agustinus. “Enggak ada urgensinya kami menekan-nekan untuk dicabut. Lagi pula kami ingin membuka kasus ini seterang-terangnya,” kata Anton.

Penyidikan kasus diakui Anton berjalan lambat. Ini disebabkan penyidik berhati-hati dalam melakukan proses hukum yang menjadi sorotan publik ini. Penyidik, kata Anton, tidak mau terjebak opini dalam menetapkan tersangka.

“Kita hati-hati agar tidak terbawa opini, jangan sampai menghukum yang tidak bersalah. Masyarakat mohon sabar. Karena kita tidak bisa mengadakan penyidikan berdasarkan opini. Harus cek dan ricek berdasarkan fakta. Harus juga diperkuat dengan scientific investigation,” imbuhnya.

Hari ini petugas Labfor Bareskrim menurunkan mesin penguji kebohongan ke Polda Bali guna membantu pemeriksaan ibu angkat Angeline dan juga Agustinus.

“Karena Agus ini kadang A kadang C. Seperti sempat ditawarkan Rp 2 miliar, ternyata pas dikonfrontir ternyata cuma main-main saja,” ujar Anton.

“Kita telusuri lagi lebih jauh 2M ini uangnya dalam bentuk apa, gimana. Kita selidiki. Karena pembunuhan itu ada satu motif. Karena ada motif warisan. Kita selidiki, berapa warisan itu. Kalau tidak sampai Rp 2 miliar, tafsirkan sendiri, buat apa memberikan uang Rp 2 miliar,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya