SOLOPOS.COM - Angeline (Twitter.com)

Tragedi pembunuhan Angeline membuat masyarakat Indonesia berduka.

Solopos.com, DENPASAR — Proses pemulangan jenazah korban pembunuhan Angeline, 8, sempat tertunda dan direncanakan besok, Rabu (17/6/2015). Namun, karena segala urusan administrasi selesai, jasad bocah perempuan kelas IIB SD 12 Sanur tersebut akhirnya boleh dibawa pulang ke Banyuwangi, Selasa (16/6/2015) sore.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Jasad Angeline dibawa ke rumah duka, Desa Tulung Rejo, Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa sore, dengan ambulans Ikatan Keluarga Banyuwangi setelah proses administrasi di Instalasi Kamar Jenazah RSUP Sanglah Denpasar, Bali, selesai.

Sebelumnya, Ketua P2TP2A Kota Denpasar, Luh Putu Anggreni, sempat mengutarakan adanya penundaan kepulangan jenazah Angeline. [Baca: Penjaga Ceritakan Kisah Mistis di Tempat Angeline Dibunuh]

“Hari ini, jenazah belum diperbolehkan pulang karena pemberkasan dan administrasi belum terselesaikan,” kata Luh Putu Anggreni, di Denpasar, sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara, Selasa pagi.

Namun, sekitar pukul 15.40 WITA, Selasa, dengan diringi takbir dan tahlil, tangis kedua orang tua asli Angeline dan ratusan warga mendadak pecah ketika peti jenazah dinaikkan ke ambulans Ikawangi yang difasilitasi oleh Pemkab Banyuwangi. [Baca: Ayah Angkat Angeline Petinggi Perusahaan Minyak?]

Ketua tim kuasa hukum yang dikirim oleh MenpanRB, Misyal B. Ahmad, saat mendampingi orang tua kandung mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penuntasan kasus Angeline. Selepas itu, Rosidi dan Hamidah naik ke dalam ambulans mendampingi Angeline pulang kampung.

“Kami mohon maaf dan berterima kasih pada semua pihak yang membantu, semoga ke depan jenazah ini tidak dibutuhkan lagi untuk penyidikan,” ucap Misyal, sebagaimana dilansir Detik, Selasa sore.

Para guru, teman sekolah, anggota Ikawangi, himpunan advokat dan warga yang merasa prihatin terhadap kisah pilu Angeline juga datang untuk ikut melepas dan mengantar jenazah bocah cantik berumur 8 tahun tersebut.

“Kami mau mengantarkan Angeline pulang ke rumahnya di Banyuwangi, berdoa semoga dapat tempat terindah, saya minta maaf sama Angeline mungkin selama saya mengajar saya tidak bisa berbuat banyak,” tutup Putu Sri Wijayanti, wali kelas 2 SD 12 Sanur tempat sekolah Angeline semasa hidup.

Sebelumnya, Angeline dinyatakan hilang pada 16 Mei 2015 lalu oleh anggota keluarga angkatnya. Selang hampir satu bulan, tepatnya, Rabu (10/6/2015), Angeline ditemukan tak bernyawa dan terkubur di belakang rumah ibu angkatnya, Margareth di Jl. Sedap Malam No 26, Denpasar.

Terkait dengan itu, muncul dugaan publik, motif pembunuhan Angeline terkait dengan persoAlan warisan. Hingga saat ini, tersangka pembunuhan bocah kelas IIB SD 12 Sanur itu adalah mantan pembantu Margareth, Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya