SOLOPOS.COM - Petugas DVI Polda jateng mengambil sampel darah Widi Yuwono, 55 kakak kandung tertua Yuli Yuli Hastini korban pesawat MH 17 di rumah duka kawasan kebonan, Sriwedari, Solo, Sabtu (19/7/2014). Sampel darah tersebut akan digunakan sebagai pembanding tes DNA. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO–Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng, mendatangi rumah keluraga Yuli Hastini, 44, salah satu korban pesawat Malaysia Airlines MH 17, di Kebonan, Sriwedari, Solo, Sabtu (19/7/2014) siang.

Tim yang dipimpin Kaur DVI Polda Jateng, AKP Aris Prasetyo mengambil sampel darah dan air liur tiga kakak kandung korban, yakni Widi Yuwono, 55, Eni Widarayati, 53 dan Ida Madiyati, 47. Proses pengambilan sampel darah disaksikan langsung Kapolsek Laweyan Kompol Edi Wibowo dan Kasubaghumas Polresta Solo, AKP Sis Raniwati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk pencocokan korban, kita mengambil data Yuli Hastini serta ambil sampel DNA dari darah dan air liur ketiga saudara korban di Solo. Sedang empat saudara korban lainnya berada di Jakarta,” terang AKP Ris Prasetyo, Sabtu.

Selanjutnya sambung dia, sampel darah dan air liur tersebut akan dikirim ke laboratorium DNA Mabes Polri yang akan memeriksa sampel tersebut. “Di Jawa Tengah ada tiga korban Malaysia Airlines MH 17, yakni di Karanganyar, Solo dan Wonosobo,” ungkap dia.

Sebelum melakukan pengambilan sampel darah dan air liur saudara kandung dari Yuli Hastini, tim DVI Polda Jateng sempat menanyakan ciri khusus di tubuh Yuli foto terakhir sebelum musibah. Yuli bersama suaminya, John Paulissen, 46 serta kedua anak mereka, Arjuna Paulissen, 5, dan Sri Paulissen, 3, berencana Lebaran di Solo.

“Tadi memang ditanyakan data forensik dan riwayat kesehatan dari adik saya. Namun untuk data forensik lengkapnya ada di Belanda. Hanya saja seingat kami, Yuli pernah melakukan pemasangan kawat gigi di drg Syarief, kawasan Galaxy, Bekasi,” terang Widi Yuwono, kakak tertua Yuli Hastini.

Tetap Berempat

Widi mengatakan, sesuai permintaan sebelumnya yang sudah disampaikan ke pihak berwenang, karena Yuli Hastini kemana-mana selalu berempat bersama suami, dan kedua anaknya, maka keluarga berharap keempatnya bisa dimakamkan bersama.

“Jangan sampai dipisahkan mereka, kami tidak ingin kewarganegaraan memisahkan mereka [Yuli, John, Arjuna, dan Sri]. Jika bisa dibawa ke Indonesia harus keempatnya, namun bila di Belanda juga harus berempat agar selalu bersama,” harap Widi Yuwono dengan mata berkaca-kaca.

Dijelaskan Widi, Yuli merupakan anak ke enam dari delapan bersaudara. Yakni, Widi Yuwono, Eni Widarayati, Agung Widarmoko, Didik Darmasto, Ida Maiyati, Yuli Hastini, Woro Pamiluki dan Rini Pujiastuti.

“Yuli anaknya gigih, sehingga ketika kuliah pun selain dibantu kakak-kakaknya juga mencari tambahan biaya dengan memberikan les bahasa. Karena dia bisa tiga bahasa, yakni Inggris, Belanda dan Arab,” tutur Widi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya