TRAGEDI KAPAL FERI SEWOL KORSEL : Presiden Setuju Perdana Menteri Mundur

Solopos.com, SEOUL – Perdana Menteri Korea Selatan Chung Hong-Won, Minggu (27/4/2014), mengajukan permohonan pengunduran diri terkait tragedi tenggelamnya Kapal Feri Sewol yang menewaskan lebih dari 300 orang. Terkait keputusan tersebut, laman VOA melansir persetujuan Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun Hye.

Presiden Park Geun Hye mengatakan dirinya akan menerima pengunduran diri perdana menterinya itu setelah bencana Sewol berhasil ditangani dengan baik. Keputusan Chung Hong Won merupakan wujud tanggung jawabnya sebagai seorang perdana menteri yang tak bisa mengatasi tragedi besar itu.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Walaupun tanggung jawab lebih besar ada pada Presiden Park Geun Hye, namun Chung Hong Won tetap merasa tak becus menangani musibah ini. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan banyaknya kritik dari masyarakat dan keluarga korban yang menilai pemerintah lamban saat upaya penyelamatan korban tragedi kapal Sewol.

Dalam pernyataannya yang dikemukakan melalui konferensi pers, Chung Hong Won meminta maaf pada masyarakat karena penanganan yang salah justru memperparah keadaan. “Saya ingin meminta maaf atas kesalahan penanganan yang memperparah masalah, dari langkah-langkah pencegahan sebelum kecelakaan, respon awal pemerintah dan langkah-langkah pada kecelakaan, “kata Chung Hong Won pada konferensi pers hari Minggu, (27/4/2014) sebagaimana dilansir Kantor Berita Yonhap.

Dilansir The Washington Post, Minggu (27/4/2014), kapal Sewol tenggelam dalam perjalana ke Pulau Jeju, Korea Selatan pada 16 Apri 2014 lalu. Akibat peristiwa ini sekitar 300 penumpang dinyatakan tewas atau hilang. Di awal terjadinya peristiwa ini, pemerintah Korea Selatan sempat menutupi jumlah korban selamat dengan mengatakan 368 orang, tapi faktanya korban selamat hanya berkisar 174 orang.