SOLOPOS.COM - Tragedi yang terjadi pada pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jatim, Sabtu (1/10/2022). (Antara)

Solopos.com, MALANG — Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, menyampaikan tim gabungan Mabes Polri sedang melakukan investigasi proses penyelenggaraan dan pengamanan terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Data terakhir menyebutkan 125 orang meninggal dan 188 orang mengalami luka-luka akibat tragedi tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Duka cita mendalam. Insiden yang terjadi tadi malam saat selesai rangkaian kegiatan pertandingan Persebaya dan Arema FC. Banyak yang meninggal, sesuai arahan Presiden, kami dan tim akan melaksanakan pengusutan terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan. Sekaligus juga investigasi peristiwa yang mengakibatkan banyak korban meninggal,” jelas Kapolri saat menggelar jumpa pers seperti disiarkan langsung kanal YouTube metrotvnews, BREAKING NEWS – Tragedi Kanjuruhan Bukan Dipicu Kerusuhan Antar Suporter, Minggu (2/10/2022).

Kapolri menjelaskan membawa tim gabungan dari Maber Polri yang terdiri dari Bareskrim, Propam, Pus Dokkes, Inafis, Pus Labfor, DVI, dan lain-lain. Keberadaan tim gabungan itu untuk melakukan langkah-langkah pendalaman.

“Tahap awal, DVI bekerja memastikan identitas korban meninggal. Jumlah awal 129 meninggal. Hasil verifikasi terakhir dengan data di Dinkes kabupaten maupun kota terkonfirmasi, terverifikasi data terakhir 125 meninggal. Itu karena ada yang tercatat ganda,” ungkap dia.

Baca Juga : Data Korban Tragedi Kanjuruhan Versi DVI Polri, 125 Orang Meninggal

Selain pendataan korban meninggal tragedi Kanjuruhan, Kapolri mengungkapkan tim gabungan Mabes Polri juga melakukan rangkaian penyidikan. Dia berjanji menyampaikan hasil pendalaman tim di lapangan akan disampaikan kepada masyarakat.

“Langkah-langkah saat ini sedang kumpulkan data di TKP [tempat kejadian perkara], CCTV untuk tahu lengkap. Yang jelas, kami akan terus mengusut tuntas. Ke depan proses penyelenggaraan dan pengamanan akan didiskusikan dan menjadi acuan proses pengamanan [penyelenggaraan sepak bola] selanjutnya,” tutur dia.

Ditanya perihal penggunaan gas air mata saat kerusuhan terhadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Kapolri mengungkapkan tim Mabes Polri masih mendalami hal itu. Dia belum dapat menjelaskan lebih detail.

“Tim mendalami SOP dan tahapan yang telah dilakukan satgas atau tim pengamanan yang melaksanakan tugas saat pertandingan. Tahapan yang ada semua akan dilaksanakna audit,” ungkap dia.

Kapolri juga menyampaikan terkait upaya anggota tim pengamanan menyelamatkan pemain dan ofisial Arema FC maupun Persebaya seusai pertandingan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga : Lemkapi: Intelijen Kecolongan, Propam Audit Investigasi Tragedi Kanjuruhan

“Kami dapat informasi terkait upaya penyelamatan pemain dan ofisial Persebaya dan Arema FC. Semua akan kami dalami. Kami investigasi tuntas baik dari penyelenggara, pengamanan, dan pihak-pihak yang memang perlu kami lakukan pemeriksaan,” katanya.

Kapolri berjanji akan memastikan tragedi Kanjuruhan Malang itu diungkap secara tuntas. “Kami tuntaskan dan gambaran peristiwa yang terjadi. Siapa yang harus bertanggung jawab. Kalau memang proses pidana, siapa yang tanggung jawab dan siapa yang diproses.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya