SOLOPOS.COM - Swalayan Walmart di Virginia, AS yang menjadi lokasi penembakan enam karyawan, Sabtu (26/11/2022). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Penembakan enam karyawan Walmart di Chesapeake, Virginia, Amerika Serikat (AS), Sabtu (26/11/2022) waktu setempat, dipicu aksi perundungan.

Pelaku mengaku merasa dilecehkan hingga bertekat membalas dendam dengan menembaki enam rekannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Enam karyawan Walmart tewas setelah ditembaki pelaku yang lantas mengakhiri hidup dengan senapannya sendiri.

Pengakuan tentang aksi perundungan itu diketahui polisi dari pelaku yang meninggalkan catatan kematian.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Warga Sipil Manokwari Ditembak Tanpa Alasan, Polisi Buru Pelaku

Polisi dan pemerintah setempat telah merilis catatan Andre Bing, karyawan Walmart tersebut, yang diambil dari ponselnya.

Berdasarkan analisis forensik, Bing yang berusia 31 tahun itu mengeluh rekan kerja mengucilkan dan memusuhinya, bahkan menertawakannya.

“Saya dilecehkan oleh orang-orang idiot dengan kecerdasan rendah dan kurangnya kebijaksanaan,” tulis Bing, seperti dikutip melalui aljazeera.com, Sabtu (26/11/2022).

Baca Juga: Disebut Layak Jadi Panglima TNI, Segini Harta Kekayaan Yudo Margono

Ketika seorang rekan mencoba menyingkirkannya, Bing mengatakan dia mengecam.

Dalam catatan itu, dia juga mengidentifikasi karyawan yang disalahkan atas masalahnya.

Petugas penegak hukum Chesapeake juga mengungkap nama korban keenam dalam serangan itu, yaitu Fernando Chavez-Barron, 16 tahun.

Baca Juga: Dibidik Ferdy Sambo, Kabareskrim: Saya Serahkan kepada Allah SWT

Dia, bersama dengan Lorenzo Gamble, Brian Pendleton, Kellie Pyle, Randall Blevins dan Tyneka Johnson, tewas ketika Bing, seorang supervisor Walmart dan pemimpin tim, memasuki ruang istirahat dan menembaki rekan-rekan kerjanya.

Pria bersenjata itu, yang telah bekerja di Walmart sejak 2010, kemudian mengarahkan senjatanya ke dirinya sendiri.

Dia meninggal sebelum polisi tiba di tempat kejadian. Pihak berwenang di Chesapeake pada Jumat (25/11/2022) juga mengkonfirmasi bahwa Bing membeli senjata pembunuhan, pistol 9 mm pada pagi hari sebelum serangan.

Baca Juga: Warga Kadipiro Solo Ditemukan Tak Bernyawa di Colomadu Karanganyar

Bing tidak memiliki catatan kriminal dan dapat memperoleh pistol secara legal dari toko lokal.

Setelah penembakan tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Thanksgiving menyampaikan kembali apa yang sebelumnya dia gambarkan sebagai ‘momok’ kekerasan senjata.

“Gagasan bahwa kami masih mengizinkan pembelian senjata semi-otomatis adalah hal yang buruk. Itu tidak memiliki, tidak ada nilai penebusan sosial. Nol. Tidak ada satu alasan pun untuk itu kecuali keuntungan bagi produsen senjata,” kata Biden pada Kamis

Baca Juga: Fantastis! Surat BNI Konfirmasi Ada Uang Rp99,9 Triliun di Rekening Yosua

Arsip kekerasan senjata mencatat setidaknya telah terjadi 610 penembakan massal di AS.

Pada tahun lalu, Arsip Kekerasan Senjata mencatat ada 690 penembakan massal, naik dari 610 pada 2020.

Rentetan serangan terbaru pun telah memperbaharui seruan untuk kontrol senjata yang lebih ketat, terutama di kalangan Demokrat.



Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Pelaku Penembakan Massal di Walmart Tinggalkan Catatan Kematian, Begini Isinya”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya