SOLOPOS.COM - Keseruan kumpul Trah Martowirono di Lodji Cafe & Bale Peni Resto, Pare, Selogiri, Wonogiri, Selasa, (25/4/2023). (Istimewa/Mayor Haristanto)

Solopos.com, WONOGIRI — Kumpul trah atau keluarga menjadi tradisi penyambung silaturahmi antaranggota keluarga setelah Lebaran yang masih cukup lestari di Kabupaten Wonogiri.

Salah satu acara kumpul trah yang unik digelar keluarga besar Trah Martowirono pada Lebaran kali ini. Acara yang mereka gelar bisa dibilang unik karena setiap peserta yang hadir wajib mengenakan kostum ala makhluk luar angkasa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Acara keakraban keluarga ini diikuti seratusan anggota trah yang terdiri atas anak, cucu, dan cicit yang masih satu garis keturunan. Mereka mengenakan kostum berkarakter makhluk-makhluk planet, astronout, dan dresscode eksotis.

Dari keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, acara tradisi kumpul trah tersebut digelar di Lodji Cafe & Bale Peni Resto, Pare, Selogiri, Wonogiri, Selasa (25/4/2023). Terinspirasi dari planet Mars, nama Martowirono diubah secara kreatif menjadi judul tema kumpul trah pada 2023 ini, yakni MarStowirono XXXV.

“Nama beliau kami ubah secara kreatif menjadi MarStowirono,” ujar Creatif Director trah tersebut, Basnendar H, yang merupakan dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) ISI Solo.

Menurut Basnender, planet MarStowirono pada acara tradisi kumpul trah di Wonogiri itu itu dikelilingi  sejumlah planet seperti planet MarsTekaran, MarsKedunggudel, MarsPolokarto, juga MarsWonogiri. Nama-nama planet yang mengelilingi itu diambil dari lokasi asal anggota trah.

tradisi kumpul trah wonogiri
Keseruan kumpul Trah Martowirono di Lodji Cafe & Bale Peni Resto, Pare, Selogiri, Wonogiri, Selasa, (25/4/2023). (Istimewa/Mayor Haristanto)

Basnender mengatakan imajinasi lebih penting daripada ilmu pengetahuan. Sehingga, imajinasi tentang penjelajahan luar angkasa dipilih menjadi tema reuni akbar warga Trah Martowirono tahun 2023.

Orasi 3 Guru Besar

“Mbah Putri Martowirono adalah seorang storyteller alamiah. Lewat mendongeng beliau mewariskan nilai-nilai luhur dan imajinasi kepada cucu-cucunya, termasuk saya ” kenang Bambang Haryanto, salah satu peserta yang mengikuti acara kumpul trah.

Acara tradisi kumpul trah di Wonogiri tersebut diawali secara simbolis dengan penerbangan pesawat kertas yang melambangkan imajinasi dan cita-cita tinggi masing-masing warga trah. Acara dilanjutkan dengan orasi tiga guru besar dari Trah MarStowirono.

Mereka adalah Prof Dr Retno Winarni, MPd dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr Ir Edia Rahayuningsih, MS, IPU dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Prof Rudy Agung Nugroho, MSi, PhD dari Universitas Mulawarman.

Kegiatan berlangsung menarik dan edukatif di antaranya pembagian dan penanaman pohon alpukat (Persea americana) di lokasi reuni. “Prasasti penanaman pohon ini dihiasi nama-nama generasi paling muda dari trah kami,” tutur anggota trah, Mayor Haristanto.

Mayor berharap penanaman pohon tersebut bisa membentuk mereka menjadi generasi masa datang yang senantiasa mencintai dan menjaga lingkungan. Ia menjelaskan kumpul trah ini kembali digelar setelah vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Pada tahun-tahun sebelumnya, trah keluarganya juga mengambil tema-tema unik seperti MarLEYtowirono berkostum reggae, pada 2022 dan 2006.

Tema Lurik Cantik Indonesia Cantik pada 2019, tema Fundalysta pada 2017, tema Superhero Marveltowirono pada 2013, Country dan Cowboy pada 2012, sampai tema Serangan Oemoem : 6 Jam di Yogyakarta pada 2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya