SOLOPOS.COM - Ilustrasi tawuran yang berujung penganiayaan dan pengeroyokan di Sleman. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BEKASI — Tradisi tawur sarung yang biasa dilakukan di wilayah Bekasi, Jawa Barat berujung maut. Seorang remaja berinisial DS, 14, tewas mengenaskan, Selasa (5/4/2022) dini hari lalu.

Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi menetapkan dua tersangka kasus tawuran sarung berujung maut di Jalan Raya Tambun Utara, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara tersebut.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Empat orang kami periksa, lalu dari empat orang tersebut dua kami tetapkan sebagai tersangka. Satu berumur dewasa, satu lagi berusia 17 tahun,” kata Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan di Bekasi, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga: Hadeh! Berawal dari WA, Pelajar Kulonprogo Niat Tawuran Sarung

Gidion menjelaskan aksi tawuran berujung maut itu berawal dari perjanjian perang sarung antara kelompok pelaku yang tengah berkumpul di dekat musala dengan kelompok remaja lain.

“Pelaku bersama dengan teman-temannya sedang nongkrong di musala dekat rumah, kemudian pelaku janjian melalui WhatsApp bermain perang sarung dan bertemu di TKP dengan kelompok korban,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Saat perang sarung berlangsung, seorang anggota kelompok pelaku terkena sayatan senjata tajam sehingga memicu amarah.

“Adik dari tersangka terkena sayatan senjata tajam, diduga sabetan celurit, kemudian pelaku bertemu dengan kelompok korban, lalu korban dipukuli hingga tersungkur,” katanya.

Baca Juga: Mau Perang Sarung saat Sahur, 7 Remaja di Bantul Digulung Polisi

Korban mengalami luka akibat hantaman benda tumpul. “Luka tumpul berdasarkan hasil penyelidikan, meninggal itu lukanya luka tumpul, tapi yang (korban) satunya luka itu kan benda tajam,” katanya.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang mengatakan korban meninggal dunia akibat luka pukulan benda tumpul.

“Menurut keterangan mereka, saat melakukan pemukulan tidak menggunakan alat, hanya menggunakan tangan. Tapi itu kan pengakuan dia (tersangka),” kata Aris.

Polisi masih melakukan pendalaman atas kasus ini termasuk pencarian terhadap pelaku lain yang terlibat. “Kepada keluarga untuk bisa menyerahkan anak atau saudaranya supaya menyerahkan diri,” katanya.

Orang tua korban DA, Nurdin, menduga anaknya tewas setelah dikeroyok puluhan orang saat tawuran dengan luka parah di bagian kepala dan dada. Dokter rumah sakit terdekat merujuk korban ke RSUD Bekasi untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Oalah, Ternyata Ini Penyebab Tawuran Antar Kelompok Remaja di Bantul

“Luka di bagian kepala terus sama dada akhirnya dirujuk ke RSUD Bekasi nah di situ anak saya sudah dinyatakan meninggal,” kata dia.

Video tradisi tawur sarung itu beredar luas di media sosial. Namun, kebiasaan yang terjadi sejak lama itu akhirnya memicu tawuran betulan yang berujung tewasnya satu remaja. Puluhan remaja terlihat saling kejar dengan suara yang histeris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya