SOLOPOS.COM - Warga Dukuh Kebonagung, Tridadi, Mlati menggelar kirab budaya dalam rangkaian Merti Dusun, Minggu (13/8/2017). Warga kembalj menghidupkan tradisi tersebut setelah vakum 30 tahun. (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Tradisi Sleman berupa merti dusun digelar di Kebonagung

Harianjogja.com, SLEMAN — Warga Dukuh Kebonagung, Tridadi, Mlati kembali menghidupkan tradisi merti dusun. Selain menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antarwarga.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Rangkaian kegiatan merti dusun tersebut digelar pada Minggu (13/8/2017). Warga melaksanakan Kirab Budaya yang melibatkan seluruh unsur. Kirab diawali dengan apel seluruh peserta di halaman rumah salah satu warga Kebonagung. Kemudian peserta kirab berjalan mengelilingi dusun dengan membawa tiga buah gunungan yang masing-masing terbuat dari hasil pertanian, sayur-mayur serta buah-buahan, dan barang hasil kerajinan rumah tangga. Kirab Budaya diakhiri dengan rebutan gunungan oleh warga.

“Kirab warga ini merupakan salah satu dari rentetan acara Merti Dusun di Padukuhan Kebonagung,” kata Kepala Dukuh Kebonagung, Sunaryono, Senin (14/8/2017).

Dia mengungkapkan, acara tersebut merupakan yang pertama sejak terakhir kali diselenggarakan 30 tahun yang lalu. Kegiatan  tersebut digelar, lanjutnya, berdasarkan inisiatif dari beberapa tokoh masyarakat.
“Terakhir kami laksanakan Merti Desa ini 30 tahun yang lalu. Kami adakan kembali untuk melestarikan budaya leluhur dan meningkatkan rasa kekeluargaan antar warga,” ujarnya

Menurutnya acara tersebut dilatarbelakangi dari kesadaran warga terkait semakin lunturnya nilai-nilai budaya lokal, terlebih pada generasi muda. “Kegiatan Merti Dusun ini sebagai upaya untuk melestarikan nilai kearifan lokal bagi seluruh warga Dukuh Kebonagung,” katanya.

Selain kirab, Merti Dusun tersebut diisi dengan berbagai agenda. Di antaranya Bersih Dusun, Doa Bersama, Tabur Bunga di Makam, Pentas Kesenian Lokal, Berbagai macam perlombaan, dan Pagelaran Wayang Kulit. Sedangkan waktu pelaksanaannya dimulai pada sejak Juli hingga Agustus 2017. Adapun tema yang diusung yaitu Dengan Merti Dusun Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Menuju Mawar Ketriman (Manunggaling Aneka Ragam Kebonagung Tridadi Sleman).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya