SOLOPOS.COM - Warga membawa ketupat dalam tradisi sadran di Desa Ngemplak, Temanggung, Jumat (29/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/Antara/Anis Efizudin)

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG- Warga Desa Ngemplak, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat, menggelar ritual sadran 1.000 ketupat sebagai rasa syukur kepada Tuhan pascapanen di daerah tersebut.

Ritual yang diikuti ratusan orang tersebut berlangsung di sekitar sumber air di kawasan lembah Dawuhan yang berjarak satu kilometer dari kampung. Ritual diawali setiap keluarga membawa sejumlah ketupat dikumpulkan di lokasi nyadran.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Setelah dilakukan doa bersama, ketupat kemudian dimakan bersama-sama dan sebagian lainnya dibawa pulang.

Seorang tokoh warga Ngemplak, Tarom,68, mengatakan ritual untuk mengenang jasa Kyai dan Nyai Lenging yang telah membuat saluran air untuk lahan pertanian warga. Selain itu, ritual juga sebagai wujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa dan kecintaan pada alam lingkungan serta pelestarian sumber air.

“Ritual digelar usai panen, kami bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Tuhan,” katanya seperti dikutip Antara, Jumat.

Ia mengatakan seribu ketupat diambil dari jumlah ketupat yang disediakan Nyai Lenging untuk Kyai Lenging dalam mengerjakan saluran air, yakni satu ketupat per hari. Pada hari ke-1.000 saat selesainya pembuatan saluran air, kemudian digelar wayang kulit sehari semalam.

“Ritual untuk mengenang jasa Kyai dan Nyai Lenging. Seribu ketupat diambil dari jumlah ketupat yang dikeluarkan Nyai Lenging. Kami juga menggelar wayang dengan lakon Rama Tambak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya